Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Ponpes di Tambakberas Protes Namanya Masuk di Timses Prabowo

Kompas.com - 27/09/2018, 19:35 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Salah satu pengasuh Pesantren di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, KH M Irfan Sholeh, meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi).

Hal itu dinyatakan Irfan Sholeh menanggapi beredarnya daftar nama tim pemenangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 untuk wilayah Jawa Timur. Dalam daftar tersebut terdapat nama KH M Irfan Sholeh yang masuk ke struktur dewan pembina.

Nama KH M Irfan Sholeh sebagaimana tertulis dalam badan pemenangan Prabowo-Sandi untuk wilayah Jawa Timur, diyakini oleh Kiai Irfan adalah namanya. Dia terkejut karena namanya masuk ke Timses Prabowo-Sandi.

"Saya kaget, kok (nama saya) masuk di situ. Dicantumkan, termaktub di situ sebagai salah satu kiai yang menjadi tim sukses Pak Prabowo," kata Irfan Sholeh, Kamis (27/9/2018).

Nama KH M Irfan Sholeh tercantum dalam badan pemenangan Prabowo-Sandi untuk wilayah Jawa Timur. Struktur tim pemenangan itu juga dipublikasikan pada laman http://kpujatim.go.id, diterbitkan pada 22 September 2018, pukul 20.26 WIB.

Kiai Irfan merupakan pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah di lingkungan Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Dalam deretan pengasuh Pesantren di Tambakberas, Irfan termasuk dalam jajaran kiai sepuh.

Baca juga: Timses Prabowo-Sandiaga di jawa Timur Tak Libatkan Kepala Daerah

Merasa dicatut

Mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, itu membantah dirinya terlibat dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Susunan tim pemenangan Prabowo-Sandi sebagaimana dipublikasikan KPU Jawa Timur pada lama kpujatim.go.id KOMPAS.com/Moh. Syafii Susunan tim pemenangan Prabowo-Sandi sebagaimana dipublikasikan KPU Jawa Timur pada lama kpujatim.go.id

Selama ini, kata Irfan Sholeh, tidak ada komunikasi terkait perlibatan dirinya dalam tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandi. "Belum (berkomunikasi), tidak satupun," bebernya.

Irfan meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi. Dia menyatakan tidak ingin mengecewakan para wali santri serta alumni Pesantren Tambakberas karena keterlibatannya dalam tim pemenangan capres-cawapres.

"Saya menghormati wali santri, alumni. Wali santri dan alumni kan ada yang di Pak Jokowi, ada yang di Pak Prabowo. Kalau memihak salah satu, saya takut menyakiti santri saya sendiri," tutur Gus Irfan, sapaan akrabnya.

"Tapi saya tetap akan berdoa, mana yang lebih anfa' (bermanfaat) dan lebih barokah untuk dijadikan oleh Allah sebagai imam di negeri ini," tambah KH Irfan Sholeh.

Gus Irfan mengungkapkan, jika bantahan atas keterlibatannya dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi dirasa tidak cukup, dirinya akan melakukan sejumlah upaya agar namanya dihapus dari daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi.

Sejauh ini, Kiai Irfan mengaku belum mengetahui cara menghilangkan namanya dalam daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi. "Saya tidak tahu prosedurnya bagaimana," ungkapnya.

Baca juga: Kata Surya Paloh soal Langkah Ferry Mursyidan Jadi Timses Prabowo-Sandiaga

Guna memastikan namanya dicoret dalam daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi wilayah Jawa Timur, Kiai Irfan Sholeh akan meminta bantuan dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pesantren NU, serta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Nanti saya akan meminta petunjuk Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), karena saya di bawahnya. Saya akan minta tolong RMI, saya juga minta tolong kepada pengurus PBNU, bagaimana biar nama saya tidak menjadi sumber masa'il (masalah)," kata Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM-NU) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com