Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Taman Baca Wadas Kelir, dari Perpustakaan di Teras Rumah hingga Lahirkan Anak Berprestasi

Kompas.com - 27/09/2018, 17:46 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

TBM Wadas Kelir menjelma menjadi pusat pendidikan kreativitas gratis dan berkualitas. Menempa anak-anak menjadi pribadi yang kreatif, cerdas dan berkarakter. Mereka biasa menyebutnya dengan Rumah Kreatif Wadas Kelir.

Bangunan TBM Wadas Kelir bercat warna-warni dan terbagi menjadi beberapa ruangan. Setiap ruangan dipergunakan untuk pengembangan potensi anak dan kegiatan edukatif lainnya.

Sementara itu, di halaman depan dimanfaatkan sebagai ruang baca bagi siapapun yang datang berkunjung. Melalui bantuan dari berbagai pihak, koleksi buku TBM Wadas Kelir pun bertambah menjadi 5.000 buku.

"Orangtua yang menunggu anaknya belajar, kami arahkan membaca-baca buku di halaman depan dan juga warga silahkan membaca-baca buku yang tersedia. Fokusnya sih ke Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bimbingan belajar dan pengembangan kretivitas anak-anak. Ada juga kejar paket A, B dan C di TBM Wadas Kelir. Semua gratis tanpa biaya. Saat ini ada 21 relawan yang mayoritas berstatus mahasiswa," kata Heru.

Anak binaan berprestasi di sekolah

Warga setempat perlahan mulai merasakan dampak yang positif dengan adanya eksistensi TBM Wadas Kelir. Anak-anak mereka yang semula pemalu menjadi berani berekspresi, anak-anak mereka yang semula kasar menjadi santun dan anak-anak yang semula pasif menjadi aktif. Pola pikir dan kecerdasan anak mulai terbangun setelah rutin mengikuti kegiatan di TBM Wadas Kelir.

Baca juga: Rumah Baca Lembah Sibayak, Membangunkan Anak-anak di Tanah Karo dari Tidur

Tercatat ada puluhan anak-anak yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di TBM Wadas Kelir. Anak-anak usia dini berjumlah sekitar 40-an, anak-anak SD berjumlah sekitar 20-an dan remaja berjumlah sekitar 15-an. Sementara itu, ada sekitar 30 warga yang mengikuti kejar paket di TBM Wadas Kelir.

"Para orangtua di desa kami rata-rata lulusan SD, generasi muda banyak yang lulus SMP dan memilih bekerja kasar. Namun setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di TBM Wadas Kelir, anak-anak menjadi bergairah untuk belajar dan bercita-cita sekolah hingga universitas. Kami sangat mendukung dan berharap ada dukungan dari pemerintah supaya TBM Wadas Kelir bisa eksis memajukan warga," kata tokoh masyarakat Desa Karangklesem, Samsul Hidayat (50).

Wiwik Susanti, salah satu siswi berprestasi kelas 2 SMAN 5 Purwokerto binaan TBM Wadas Kelir,
Senin (20/8/2018). KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Wiwik Susanti, salah satu siswi berprestasi kelas 2 SMAN 5 Purwokerto binaan TBM Wadas Kelir, Senin (20/8/2018).
Tertarik akan pentingnya peran pendidikan, Samsul pun menyarankan istrinya, Chamdiyati (47), supaya berupaya melanjutkan pendidikan SMA-nya yang pupus di tengah jalan.

"Menuntut ilmu tidak ada batasan umur. Alhamdulilah, wawasan saya kini bertambah dan bisa ikut menjadi relawan di TBM Wadas Kelir," kata Chamdiyati yang menempuh kejar paket C di TBM Wadas Kelir.

Aisyah Nur Oktavia dan Wiwik Susanti adalah contoh warga Kelurahan Karangklesem yang aktif di TBM Wadas Kelir. Sejak duduk di bangku kelas 6 SD, keduanya mulai berkenalan dengan TBM Wadas Kelir.

Mereka rutin mengikuti pendidikan di luar sekolah dan pengembangan kreativitas di TBM Wadas Kelir, mulai dari menggambar, membaca, belajar, edukasi tentang film, musik, sastra, drama, pantomim, dan sebagainya.

Perlahan keduanya pun menjadi siswi yang yang berprestasi hingga saat ini menginjak bangku kelas 2 SMAN 5 Purwokerto.

Satu di antara prestasi mereka yang menonjol yakni Aisyah menjuarai karya ilmiah tingkat kabupaten dan provinsi, sementara Wiwik juara pertama Stand Up Comedy tingkat kabupaten dan menjuarai ajang cipta puisi tingkat SMA se-provinsi.

"Saya juga pernah diperkenankan membaca puisi di depan Bapak Anies Bawesdan pada tahun 2015 di Jakarta. Dulu kami minder karena hidup dari keluarga pas-pasan, namun kepercayaan diri itu muncul setelah kami paham pentingnya pendidikan melalui TBM Wadas Kelir. Kami bercita-cita ingin kuliah," tutur Wiwik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com