Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Longsoran Rinjani Berpotensi Akibatkan Banjir Bandang

Kompas.com - 27/09/2018, 09:35 WIB
Karnia Septia,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) memantau longsoran yang terjadi di lereng Gunung Rinjani.

Longsoran mengarah ke arah hulu Sungai Kokok Puteq yang merupakan satu-satunya pembuangan dari Danau Segara Anak.

Kepala BTNGR Sudiyono menjelaskan, hal ini terpantau dari rekaman CCTV yang terpasang di Gunung Kondo, kawasan puncak Taman Nasional Gunung Rinjani.

Dalam rekaman CCTV tersebut, asap putih kekuningan yang merupakan debu longsor terlihat jelas di lereng gunung di atas Danau Segara Anak.

"Volume sudah cukup besar, kami tidak bisa menduga berapa volumenya tetapi terus berlangsung berjalan turun ke bawah," terang Sudiyono, Rabu (26/9/2018).

Baca juga: BTNGR: Gunung Rinjani Masih Terus Longsor

Longsor tersebut mengarah ke bawah menuju hulu Sungai Kokok Puteq yang merupakan satu-satunya pembuangan dari Danau Segara Anak. Hingga hari ini, longsoran terpantau masih terus terjadi.

"Kami khawatir apabila musim hujan, longsor di atas ini yang volumenya cukup besar bisa menghambat aliran pembangunan Segara Anak dan ketika Segara Anak meluap kami khawatir terjadi air bah," kata Sudiyono.

Jika aliran pembuangan tersebut tertutup longsor maka air danau akan meluap. Dikhawatirkan akan terjadi banjir bandang, isinya tidak hanya air tetapi bercampur pasir.

Terkait hal ini, warga di sepanjang aliran Sungai Kokok Puteq diminta untuk tetap waspada.

BTNGR menghimbau kepada pihak-pihak terkait untuk segera melakukan pengecekan apakah ada indikasi bahaya dan melakukan upaya antisipasi melalui mitigasi bencana.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga saat ini gempa susulan masih terus terjadi di NTB. Hingga 26 September 2018, pukul 10.00 WITA, BMKG mencatat total ada 2.140 gempa bumi.

Kompas TV Ditutupnya taman nasional Rinjani membuat sejumlah warga yang berprofesi sebagai petani stroberi kehilangan pendapatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com