Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Pascainsiden Haringga, Pemain Mogok hingga Liga Dihentikan

Kompas.com - 26/09/2018, 20:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Olah Raga Imam Nahrawi telah menghentikan sementara Liga Indonesia pasca-insiden Haringga Sirla di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018). 

Setelah itu, PSSI juga mengeluarkan pernyataan serupa dengan Menpora. PSSI menghentikan Liga 1 dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

Berikut sejumlah fakta baru pasca insiden Haringga muncul.

1. Menpora hentikan sementara Liga 1 Indonesia

Menpora Imam Nahrowi seusai memberikan orasi ilmiah di UIN Semarang, Jumat (6/4/2018). KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Menpora Imam Nahrowi seusai memberikan orasi ilmiah di UIN Semarang, Jumat (6/4/2018).

Meski sudah memberikan komentar terkait kasus tewasnya suporter Persija jelang laga Persib Vs Persija di ajang Liga 1 2018 tersebut, Menpora Imam Nahrawi baru pada Selasa (25/9/2018) mengeluarkan pernyataan resmi.

Hal ini disampaikan melalui jumpa pers di Kantor Kemenpora, Jakarta Selatan.

”Kejadian ini bukan lagi tragedi sepak bola, tetapi nasional. Atas kejadian ini, kami sebagai pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara Liga Indonesia selama dua pekan," kata Imam Nahrawi.

Baca Juga: APPI Desak Suporter Segera Buat Nota Damai

2. PSSI juga ikut mengeluarkan pernyataan resmi

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018).KOMPAS.com/Ferril Dennys Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018).

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi seusai menggelar rapat dengan Exco PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018), mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden Haringga.

"Kami memutuskan menghentikan Liga 1 senior dalam pertandingan putaran kedua di 18 klub sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Edy Rahmayadi.

Edy menjelaskan, keputusan ini adalah bentuk keprihatinan PSSI atas tewasnya anggota JakMania, Haringga Sirla, jelang pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, pada Minggu (23/9/2018).

"Ini adalah salah satu bentuk keprihatinan kami dan rasa belasungkawa kami terhadap almarhum," tutur Edy.

Dalam masa penghentian Liga 1, Edy menyatakan, PSSI akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, yakni PT LIB, klub, dan fans.

Baca Juga: Beredar Kabar "Sweeping" Kendaraan Pelat Nomor D, Polri Pastikan Hoaks

3. Bobotoh dikumpulkan di Garut

Ribuan bobotoh berunjuk rasa di halaman kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Selasa (17/10/2017).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Ribuan bobotoh berunjuk rasa di halaman kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Selasa (17/10/2017).

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna dan Dandim 0611 Garut Letkol Inf Asyraf Aziz, mengundang Bobotoh Persib Bandung di Garut.

Dalam kesempatan tersebut, Budi meminta para bobotoh khususnya anggota Viking Distrik Garut tetap menjaga kondusivitas Garut dan tidak mudah terprovokasi pascainsiden di GBLA.

"Sepakbola adalah pemersatu bangsa, jangan sampai kita malah memecah belah," tegas Budi, Selasa (25/9/2018).

Budi mengingatkan, prestasi timnas sepakbola Indonesia saat ini sedang gemilang. Jangan nodai prestasi sepak bola Indonesia dengan ulah tak bertanggung jawab.

"Makanya kita minta cukup ini jadi korban yang terakhir," tuturnya.

Baca Juga: PSSI Hentikan Liga 1 hingga Batas Waktu yang Tak Ditentukan

4. APPI desak suporter untuk membuat nota damai

APPI sepakat untuk tidak bermain di pekan 24 usai insiden yang terjadi pada pertandingan Persib vs Persija, Minggu (23/9/2018).KOMPAS.COM/Annisa Nurfadila Putri APPI sepakat untuk tidak bermain di pekan 24 usai insiden yang terjadi pada pertandingan Persib vs Persija, Minggu (23/9/2018).

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mendesak suporter sepak bola Indonesia membuat nota damai.

Desakan ini muncul usai insiden meninggalnya seorang suporter dalam laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018).

Ponaryo Astaman, salah satu pengurus APPI, mengatakan, pemain angota APPI tidak akan bermain pada pekan ke-24 Liga 1 2018 sebelum ada nota damai dari suporter.

"Sekarang waktunya kami pemain menuntut kepada mereka, bisa enggak mereka bikin nota damai untuk kelangsungan sepak bola di Indonesia. Kelangsungan sepak bola Indonesia bergantung kepada kesepakatan damai antara suporter," kata Ponaryo, saat konferensi pers di Hotel Atlet Century, Selasa (25/9/2018).

Baca Juga: Suporter Dikeroyok hingga Tewas, Pelatih Sebut Jadikan Ini Kasus Terakhir

Sumber: KOMPAS.com (Ari Maulana Karang, Annisa Nurfadila Putri, Ferril Dennys)/ Bolasport

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com