Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Jombang Lompati Tembok Tetangga agar Bisa Keluar Rumah

Kompas.com - 25/09/2018, 20:39 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terkurung tembok yang dibangun tetangganya sejak Februari 2018.

Rumah tersebut adalah tempat tinggal pasangan suami istri (pasutri) Siti Khotijah (35) dan Abdul Karim (40). Rumah sederhana yang dihuni keluarga satu anak itu dibangun pada tahun 2006 lalu.

Selama bertahun-tahun, Siti dan keluarganya menempati bangunan tempat tinggal yang berdiri di atas tanah pemberian orangtuanya. Sejak dibangun hingga ditinggali selama bertahun-tahun, tidak pernah ada masalah yang muncul.

Situasi miris tersebut terjadi enam bulan lalu. Awalnya, Siti mencuci kendaraan miliknya di depan rumah. Air yang digunakan mencuci itu meluber dan menggenangi lahan kosong yang berada tepat di depan rumahnya.

Tanpa disangka, genangan air cucian kendaraan pada lahan yang menjadi jalan pribadi itu menyulut emosi Seger, tetangganya. Pertengkaran pun terjadi di antara mereka dan klaim kepemilikan tanah pun muncul dalam perdebatan itu.

Rupanya, pertengkaran itu berbuntut panjang. Tak berselang lama, tetangganya membanun tembok setinggi 1 meter dengan panjang 6 meter di depan rumah pasangan Siti Khodijah dan Abdul Karim itu.

Tembok berbahan material bata merah, semen dan pasir itu berdiri tegak di depan pintu dan menutup jalan keluar dari rumah Siti.

"Awalnya bertengkar. Saya tidak menyangka kalau dia akan membangun tembok di sini," tutur Siti, Selasa (25/9/2018).

Baca juga: BERITA FOTO: Pembongkaran Bangunan untuk Akses ke Rumah Eko

Agar bisa keluar masuk rumah, Siti dan keluarganya terpaksa melintasi pinggir rumah kakaknya yang berbatasan dengan tembok yang dibangun tetangganya. Gang tersebut sangat sempit.

Jika tak ingin lewat jalan sempit, penghuni rumah melompati tembok yang dibangun tetangganya itu.

Mencari keadilan

Siti dan keluarganya kemudian berupaya untuk mendapatkan akses jalan keluar. Mediasi oleh perangkat desa berakhir buntu. Tembok itu tetap berdiri di depan rumah Siti.

Pertolongan "darurat" kepada Siti datang dari kakaknya, Sri Utami. Rumah kakaknya bersebelahan dengan rumah Siti.

Awalnya, Siti Khotijah tinggal satu rumah dengan Sri Utami. Rumah yang mereka tempati menghadap ke arah utara.

Siti bersama suaminya akhirnya membangun rumah sendiri, tepat di belakang kediaman Sri Utami. Rumah Siti menghadap ke arah barat dan di depan rumahnya terdapat lahan kosong yang kini berdiri tembok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com