Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gerbong Anjlok, PT KAI Terjunkan 75 Petugas untuk Evakuasi

Kompas.com - 25/09/2018, 06:49 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com -  Sebanyak 75 petugas PT KAI diterjunkan untuk membantu proses evakuasi 8 gerbong Kereta Api barang jurusan Surabaya menuju Jakarta yang anjlok di KM 48 + 1, wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018) siang. 

"Hingga malam ini proses evakuasi masih berjalan. Proses evakuasi menggunakan dongkrak manual dan kereta crane yang didatangkan dari Solo dan Cirebon," kata Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto kepada Kompas.com.

Menurut Suprapto, insiden nahas itu tidak begitu menganggu perjalanan KA lain yang hendak melintas. PT KAI pun, sambung dia, menargetkan proses evakuasi 8 gerbong KA bisa rampung pagi ini.

"Perjalanan KA yang melintas di kawasan tersebut masih bisa melalui jalur yang lain. KA yang melintas di jalur itu masih bisa melintas dengan pola operasi berjalan jalur tunggal sementara. Jadi perjalanan KA lain lancar. Evakuasi diharapkan selesai pagi ini," pungkasnya.

Baca juga: 8 Gerbong Kereta Api Anjlok, Roda dan Onderdil Terhempas Berceceran

Untuk diketahui, Kereta Api barang jurusan Surabaya menuju Jakarta anjlok di KM 48 + 1, wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018) siang. 

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal KA 2709 yang membawa rangkaian 30 gerbong muatan kosong ini. Hanya saja, 8 gerbong pada bagian terakhir mengalami kerusakan parah setelah keluar dari jalur rel KA dan terseret hampir 500 meter.

Hingga petang, PT KAI masih berupaya mengevakuasi gerbong KA dan mengidentifikasi penyebab anjloknya KA. Adapun KA lain yang melalui jalur tersebut diarahkan ke jalur lain.

Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, menyampaikan, KA 2709 yang membawa rangkaian 30 gerbong tanpa muatan itu melaju dari arah Kalimas menuju Kampung Bandan (Surabaya - Jakarta). Namun entah karena penyebab apa saat melintas jalur hilir antara Stasiun Sedadi menuju Stasiun Karangjati, delapan gerbong bagian belakang anjlok sekitar pukul 13.30 WIB.

"Atas kejadian ini kami dari pihak PT KAI Daop 4 Semarang mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Saat ini para petugas sedang berusaha menormalkan jalur tersebut. Penyebab kejadian masih dalam tahap penyelidikan. Akibat kejadian ini, kereta api yang melintas di petak jalan, masih bisa melintas dengan pola operasi berjalan jalur tunggal sementara, " terang Suprapto kepada Kompas.com di lokasi kejadian.

Baca juga: Seorang Ibu Tewas Diduga Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Berdasarkan pantauan di lapangan, delapan gerbong KA 2709 yang biasanya mengangkut semen itu mengalami kerusakan parah setelah keluar dari rel.

Bahkan, beberapa roda gerbong KA 2709 bagian belakang itu terlepas dan terhempas ke beberapa titik lokasi.

Pecahan onderdil KA seperti skok, roda dan sebagainya juga ditemukan berceceran di sekitar jalur rel sejurus yang berjarak 500 meter ke belakang dari lokasi gerbong KA berhenti.

Jauh dari lokasi gerbong KA dievakuasi, terlihat jalur rel yang rusak sepanjang 18 meter. Jalur rel yang semula lurus menjadi berkelok-kelok tak beraturan.

Sejumlah titik rel juga ada yang patah dan bahkan jalur rel terlepas hingga bengkok dan saling tumpang tindih berpindah tempat.

"Proses evakuasi belum bisa ditentukan kapan rampungnya. Yang pasti tidak ada korban jiwa. Kereta beserta gerbong yang tidak anjlok melanjutkan perjalanan," pungkas Suprapto.

Kompas TV Api baru bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran setelah hampir 30 menit bekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com