Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Supardi Saat Kereta Anjlok, Batu dan Besi Terlempar ke Mana-mana

Kompas.com - 24/09/2018, 22:58 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com — Supardi (54), warga Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, berkali-kali mengucap rasa syukur kepada Tuhan. 

Petani itu mengaku menyaksikan sendiri anjloknya kereta api barang jurusan Surabaya-Jakarta di KM 48 + 1, wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018) siang. 

Siang itu, sekitar pukul 13.15 WIB, Supardi tengah berjalan di areal persawahan tak jauh dari pelintasan rel KA. Supardi hendak pulang ke rumah untuk makan seusai rampung bertani. 

Beberapa saat kemudian, dari kejauhan Supardi mendengar bunyi kereta. Tak berapa lama, KA yang melaju dengan kecepatan tinggi melintas mendekati Supardi.

Baca juga: 8 Gerbong Kereta Api Anjlok, Roda dan Onderdil Terhempas Berceceran

Tiba-tibe KA 2790 anjlok. Jarak dirinya dengan kereta yang membawa rangkaian 30 gerbong tanpa muatan tersebut hanya 15 meter.

"Bunyinya berisik sekali. Batu-batu dan debu bertebaran seperti asap mengepul. Pecahan-pecahan besi juga terlempar ke mana-mana. Gerbong-gerbong bagian belakang keluar rel dan terseret sejauh 500 meter," ungkap Supardi.

Saat itu, masinis KA 2709 berupaya menghentikan lajunya. Warga yang kebetulan mengetahui kecelakaan tunggal itu pun langsung berlari berhamburan menghampiri lokasi kejadian.

"Alhamdulillah saya tak apa-apa. Saya hanya melongo dan tak lagi mendengar bunyi bising itu," katanya.

"Begitu kereta berhenti, terlihat beberapa petugas kereta api turun dan warga berdatangan. Kejadian cepat. Saya tak bisa membayangkan jika kejadian itu di dekat pemukiman warga. Untungnya dekat sawah," pungkasnya.

Baca juga: Empat Langkah Pencegahan Aksi Vandalisme Kereta MRT di Depo Lebak Bulus

Kereta barang anjlok di KM 48 + 1, wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Senin (24/9/2018) siang. 

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Namun, delapan gerbong bagian terakhir kereta rusak parah setelah keluar dari jalur rel KA dan terseret hampir 500 meter. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com