Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengeroyokan di GBLA, Menpora: PSSI Harus Bertanggung Jawab

Kompas.com - 24/09/2018, 20:46 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi mengecam peristiwa pengeroyokan yang berujung meninggalnya satu orang suporter The Jack Mania atau pendukung Persija Jakarta.

"Pertama kita turut berduka cita atas meninggalnya suporter The Jack Mania. Tentu kita sedih, kecewa, sekaligus mengutuk keras pengeroyokan yang berujung korban jiwa. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan semoga keluarga korban sabar menerima kepergiannya," ucap Imam saat ditemui Kompas.com di VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Senin (24/9/2018).

Lebih lanjut, Imam Nahrawi meminta kedua belah suporter agar tetap mengendalikan diri.

"Jangan ada lagi aksi-aksi yang bisa berujung pada bentrokan-bentrokan baru," tegas Imam.

Dia mengatakan, kasus ini akan diusut tuntas. Ia juga ingin melihat sejauh mana komitmen Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) membenahi permasalahan ini.

"Karena ini bukan nyawa yang pertama, tapi ini nyawa yang ke tujuh kalinya. Ini harus diakhiri," sambung Imam.

Baca juga: Sebarkan Video Pengeroyokan di GBLA Bisa Mengakibatkan Permusuhan Panjang

Menurut dia, persoalan ini akan dievaluasi untuk mengetahui apakah ada indikasi pembiaran atau tidak.

"Kalau ada indikasi pembiaran, ini tentu harus ada tindakan jelas dan tegas," kata Imam.

Selain itu, dia betul-betul berharap kepada panitia penyelenggara untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Jangan hanya minta maaf, harus bertanggung jawab. PSSI juga harus bertanggung jawab," tegas Imam lagi.

Mengenai sanksi, dia mengaku hari ini sedang melakukan upaya-upaya komunikatif dengan semua pihak.

"Terkait sanksi, kita akan lihat dulu sejauh mana dan hari ini kami sedang melakukan upaya-upaya komunikatif dengan semua pihak. Setelah itu kita akan memberikan kebijakan yang langsung berhubungan dengan meminimalisasi jatuhnya korban baru," terang Imam.

Menurut dia, ke depannya masalah kericuhan antara suporter bola harus disudahi, baik ego maupun pertengkaran.

"Jangan diterus-teruskan. Harus disudahi, karena tidak ada gunanya. Sekarang si A jadi korban, belum tentu besok pasti ada yang lain jadi korban," tutup Imam Nahrawi.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kalau Ada Kematian Buat Apa Ada Liga Sepak Bola

Sebagaimana diketahui, satu orang suporter The Jack Mania atau pendukung Persija Jakarta meninggal dunia bernama Haringga Sirila.

Korban tewas dikeroyok sebelum dimulainya pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com