Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Suporter Korban Pengeroyokan Dimakamkan, Selamat Jalan Haringga...

Kompas.com - 24/09/2018, 15:11 WIB
Caroline Damanik

Editor

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Tangis Mirah (55) pecah sesaat sebelum jenazah putranya, Haringga Sirla (23), dimasukkan ke dalam keranda yang akan mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir.

Tangisnya sesekali reda, lalu air mata kembali mengalir deras. Dia berkali-kali mengusap kedua pipinya yang basah oleh air mata.

Mata Siloam (52), ayah Haringga, terus berkaca-kaca meski dia tetap berusaha tegar.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Kasus Suporter Dikeroyok Jelang Laga Persib Vs Persija

Suasana haru ini mengiringi hingga jenazah Haringga dimakamkan di TPU Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (24/9/2018).

Keluarga dan kerabat korban beramai-ramai mengantarkan Haringga ke peristirahatan terakhirnya. Begitu pula sejumlah petugas Polres Indramayu.

Para petugas polisi sudah berdatangan ke rumah keluarga besar Haringga sejak kira-kira pukul 07.50 WIB. Wakapolres Indramayu Kompol Ricardo Condrat Yusuf turun langsung memimpin.

Baca juga: 8 Orang Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan di GBLA

Anggota Polres Indramayu turut mengiringi proses pemakaman jenazah Haringga hingga selesai.

Haringga meninggal dunia setelah dikeroyok oleh sejumlah orang sesaat sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta dimulai di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Bandung, Minggu (23/9/2018).

Jenazah korban sempat dibawa ke RS Sartika Asih Bandung sebelum dijemput pihak keluarga untuk dimakamkan di Jatibarang, Indramayu.

"Tadi rombongan kerabat yang membawa jenazah tiba kira-kira pukul 06.21 WIB," kata Ketua RT 13/03, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, Nimin (51), melalui pesan singkat.

Hukum ditegakkan

Mirah menuntut agar para pelaku penganiayaan dihukum seberat-beratnya.

"Pokoknya jangan sampai ada satupun yang lolos, semuanya harus dihukum setimpal," kata Mirah, ibu korban, saat ditemui di rumah keluarga besarnya.

Dia mengatakan, penganiayaan yang dilakukan para pelaku terhadap anak bungsunya itu sudah di luar batas kewajaran.

"Anak saya dipukul sampai kepalanya luka," ujar Mirah lirih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com