Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, Panen Rumput Laut Melimpah Namun Harga Anjlok

Kompas.com - 24/09/2018, 12:27 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Musim kemarau menjadi berkah bagi petani budidaya rumput laut jenis Gracillaria sp. di Kelurahan Marobo, Kecamatan Tellu Wanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Para petani memanfaatkan kemarau untuk menjemur rumput laut.

Sejak awal masuknya musim kemarau, petani merasakan hasil yang melimpah dalam melakukan budidaya rumput laut, salah satunya Zulkifli (40).

Selama beberapa bulan terakhir, Zulkifli bisa menghasilkan rumput laut yang berkualitas dan bebas dari kerusakan akibat hujan.

Ditemui di lahan tambaknya saat panen rumput laut, Senin (24/9/2018), Zulkifli mengaku di musim kemarau hasil panen melimpah dan berkualitas.

Panen dilakukan setiap minggunya untuk satu hektar lahan tambak.

“Hasilnya dalam satu hektar bisa mencapai 3 sampai 4 ton per hektar perbulan. Ini karena curah hujan kurang sementara untuk penjemuran sangat mendukung,” katanya.

Baca juga: Berkat Mie Kering Rumput Laut, Ibu-ibu di Sarawondori Papua Mampu Kuliahkan Anak

Meski panen berlipat ganda di musim kemarau, namun petani merasakan anjloknya harga harga rumput laut. Saat ini harga rumput laut turun Rp 1.800 per kilogram dari harga Rp 5.000 menjadi Rp 3.200 per kilogram.

“Turunnya harga ini sejak awal musim kemarau berlangsung sekitar akhir Juli lalu,” ucap Zulkifli.

Anjloknya harga rumput laut jenis Gracillaria sp. membuat petani tetap bertahan, sebagian dijual untuk memenuhi kebutuhan setiap hari dan sebagian disimpan di gudang sambil menanti harga kembali normal.

“Dengan harga seperti itu, kami tetap bertahan mengelola budidaya rumput laut, karena memang harga kadang turun kadang naik,” tambahnya.

Sementara pedagang pengumpul Rahul mengatakan, turunnya harga rumput laut diduga akibat efek melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Kompas TV Tim Liputan Kompas TV mencari tahu bagaimana budidaya yang dilakukan dan juga proses pengolahan rumput laut menjadi dodol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com