Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kakak Beradik Caleg Beda Partai, Keluarga Tetap Nomor Satu

Kompas.com - 24/09/2018, 08:44 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hari Minggu sering digunakan untuk berkumpul dengan keluarga. Tak terkecuali keluarga besar Prawoto (65), warga Desa Playen, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Hari itu, Minggu (23/9/2018), dua dari tiga anaknya berkumpul untuk menghabiskan akhir pekan di rumah orang tuanya.

Andreas Gatot Wibowo (42) yang bertempat tinggal di Kecamatan Wonosari sengaja datang untuk mengunjungi orangtuanya. Adiknya, Chandra Febri Anggaramanis (34) yang bertempat tinggal tak jauh dari rumah sang orangtua, juga datang.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Mahasiswa yang Bisa Tiru Suara Jokowi (1)

Saat ditemui Kompas.com, ketiganya, Prawoto, Andre, dan Chandra, tengah beristirahat di teras rumah di Padukuhan Playen II ini. Sambil menikmati teh panas dan jagung rebus, ketiganya bercerita tentang politik yang sudah memasuki masa kampanye hingga dinamika yang ada di masyarakat.

Diskusi berlangsung seru karena kedua putra Prawoto itu saat ini maju sebagai Calon Anggota Legislatif Gunungkidul.

Andreas yang merupakan politisi dari Perindo mencalonkan diri untuk dapil V, yakni Paliyan, Panggang, Purwosari, Saptosari, dan Tanjungsari. Sementara itu, Chandra merupakan caleg dari Hanura dari dapil I Gunungkidul yang meliputi Kecamatan Playen dan Wonosari.

Baca juga: Viral, Video Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tampar Suporter PSMS Medan

Andreas mengaku sudah turun ke dunia politik sejak tahun 1990-an. Sejak muda, dia mengaku sudah bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI), namanya waktu itu.

 

Saat itu, PDI dianggap partai anak muda dan melawan arus pada masa orde baru. Lalu pasca-reformasi, dia bergabung ke PDI Perjuangan. Setelah muncul perpecahan di tubuh partai besutan Megawati itu, dirinya memutuskan hijrah ke Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) pada tahun 2009 dan maju sebagai caleg tetapi gagal.

Setelah vakum beberapa tahun, dan bekerja. Dia lantas kembali ke partai politik. Kali ini yang dipilihnya merupakan Perindo.

"Saya sejak dulu memilih partai yang nasionalis. Kenapa saat ini memilih Perindo karena Nasionalis dan juga ketua umumnya HT (Hari Tanoesudibyo) merupakan tokoh nasionalis," ucapnya.

Baca juga: Kisah Nenek Habsah Melipat Harapan di Gubuk Reyot dalam Kesendirian...

Dia mengaku, sebelum masuk ke Perindo, sempat diajak oleh adiknya Chandra untuk masuk ke Hanura. Namun, karena berbagai pertimbangan, dia menempuh jalan berbeda.

"Awalnya sempat diajak Chandra saat awal dia masuk ke sana (Hanura), tetapi setelah dipikir-pikir dengan pertimbangan yang matang akhirnya memilih Perindo," ujarnya

Sementara itu, Chandra mengaku awalnya turun ke dunia politik bersama PDI Perjuangan pada tahun 2009. Saat itu, sebagai kader, dia duduk sebagai pengurus sayap partai.

Dia sempat vakum dari dunia politik selama beberapa tahun lalu memilih bekerja di kapal pesiar serta mengembangkan bisnisnya. Chandra lalu kembali ke dunia politik tahun 2015 dan bergabung dengan Hanura.

"Bagi saya politik itu harus sesuai dengan hati nurani,"katanya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com