Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS Dinas PU Jadi Korban Tewas Honda CR-V yang Jatuh di Jembatan Emas

Kompas.com - 24/09/2018, 07:07 WIB
Heru Dahnur ,
Khairina

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Seorang pegawai negeri sipil (PNS) menjadi salah satu korban tewas jatuhnya Honda CR-V di Jembatan Emas Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Pangkal Pinang Suparlan Dulaspar mengatakan, korban yang juga pengemudi, Sodriyanto (44), merupakan PNS di Bidang Cipta Karya.

"Korban meninggalkan tiga anak yakni dua perempuan dan satu laki-laki," kata Suparlan kepada Kompas.com, Senin (24/9/2018).

Dia mengungkapkan, tidak ada perilaku aneh yang diperlihatkan korban menjelang insiden kecelakaan itu.

Pihaknya menganggap kecelakaan itu sebagai musibah dan diharapkan lebih berhati-hati bagi siapa pun yang mengemudi.

"Kalau untuk kegiatan korban ketika itu kami memang tidak mengetahui. Termasuk ada beberapa penumpang di dalamnya. Di luar dinas soalnya," ujar Suparlan.

Baca juga: Identitas Para Korban Mobil Jatuh di Jembatan Emas Pangkal Pinang

Menurut Suparlan, Dinas PU dan Permukiman Pangkal Pinang secepatnya akan mencari pengganti guna mengisi posisi kosong yang ditinggalkan korban.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden jatuhnya Honda CR-V menyebabkan dua penumpang tewas di lokasi kejadian. Sementara, dua penumpang lainnya dalam kondisi luka dan dirawat di rumah sakit.

Total sebanyak empat penumpang yang terdiri dari satu laki-laki dan tiga perempuan.

Kecelakaan terjadi saat Honda CR-V melaju dengan kecepatan cukup tinggi dari arah Air Anyir Bangka menuju daerah Air Itam.

Diduga, pengemudi tidak mengetahui jika saat kejadian Sabtu (22/9/2018) sekitar pukul 18.30 WIB, bagian tengah jembatan sedang terangkat dan terbuka.

Honda CR-V yang jatuh mengalami rusak parah di bagian depan. Korban sempat terlempar dari kaca bagian depan yang pecah.

Jembatan Emas merupakan salah satu ikon wisata baru di Pangkal Pinang yang bisa buka tutup di bagian tengahnya dengan sistem hidrolik.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com