KOMPAS.com - Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di kawasan kebudayaan Desa Ungasan, Kuta Selatan, Bali akan diresmikan malam ini, Sabtu (22/9/2018). Patung setinggi 121 meter tersebut dibangun di atas lahan seluas 60 hektar.
Tidak dalam waktu singkat, pembuatan patung ini menjalani proses panjang, yaitu selama 28 tahun.
Seniman sekligus desainer patung megah ini, Nyoman Nuarta, mengungkapkan rasa bahagianya melihat patung GWK dapat diselesaikan.
"Ya tentu berbahagia, janji saya kepada bangsa bisa saya rampungkan," kata Nyoman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/9/2018).
"Kemarin, kan, anak-anak yang bertahun kerja sama kami, waktu itu kami masih muda-muda. Dulu (mereka) datang masih kecil-kecil, sekarang rambutnya sudah pada putih, saya lihat mereka malah jadi pengin menangis, 28 tahun waktu yang cukup panjang," ujar dia.
Baca juga: Perjalanan Panjang Patung GWK, Selesai Dibangun Setelah 4 Kali Ganti Presiden
Nyoman menyampaikan, awalnya tidak sedikit yang meragukan niatnya menyelesaikan patung ini.
"Memang jarang sih orang bertahan 28 tahun. Saya sering disebut orang gila, tapi bagi saya janji itu utang yang harus saya tebus," ucapnya.
Ia mengatakan, proses pembuatan patung tembaga dengan teknik cor las terbesar di dunia ini membutuhkan suatu perjuangan yang gigih.
"Mental harus tahan dengan segala macam kecaman, kritik, saran. Kami harus tahan," kata dia.
View this post on Instagram
Patung GWK terdiri dari sekitar 754 modul. Satu modulnya berukuran 4x3 meter dengan berat kurang lebih 1 ton.
Pembuatan patung ini pernah melibatkan 1.000 pekerja yang terbagi menjadi dua, yakni 400 pekerja di Bandung dan 600 pekerja di Bali.
Nyoman mengatakan, pembuatan GWK ini bukan hanya merupakan sebuah patung dengan ukuran besar.
"Kami tidak sekedar bikin patung besar, waktu kami membuat modelnya yang sudah melalui seleksi, pemikiran segala macam, baru kami putuskan bentuk GWK seperti itu," ujar Nyoman.
"Modelnya 3 meter, sekarang kami perbesar 20 kalinya. Bentuk harus sesuai dengan aslinya. GWK bentuk kecil dan besarnya sama," tuturnya.
Baca juga: Gubernur Pastika: Patung GWK Akan Jadi Kebanggaan Bali dan Indonesia
Menurut Nyoman, patung GWK dalam konteks modern sesuai dengan keadaan sekarang, di mana saat ini bangsa mulai memperhatikan masalah lingkungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.