Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Perpustakaan ke-100,TB Pelangi Beri Akses Bacaan 26 ribu Anak

Kompas.com - 21/09/2018, 22:46 WIB
Markus Makur,
Khairina

Tim Redaksi

LABUAN BAJO,KOMPAS.com-Kemampuan membaca adalah modal dasar anak dalam mewujudkan potensi diri. Untuk mengembangkan kemampuan tersebut, anak perlu memiliki akses ke buku berkualitas.

Sayangnya, dari 170.647 sekolah dasar di Indonesia, hanya 45,9 persen yang memiliki perpustakaan.

Hal ini tentunya berpengaruh terhadap skor Program for International Student Assessment ( PISA) siswa-siswi Indonesia dalam hal membaca yang berada di peringkat 64 dari 70 negara .

Menyadari hal tersebut, Taman Bacaan Pelangi (TB Pelangi) giat memfokuskan diri pada pendirian perpustakaan ramah anak serta memberikan pelatihan guru di daerah terpencil di Indonesia Timur sejak tahun 2009.

Minggu lalu, TB Pelangi meresmikan perpustakaannya yang ke-100. Peresmian dilakukan di SDK Nangapanda 1, Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dengan diresmikannya perpustakaan ramah anak Taman Bacaan Pelangi yang ke-100, sebanyak 26.000 anak di 17 pulau di Indonesia Timur kini sudah mendapatkan akses buku bacaan yang berkualitas. Lebih dari 1.000 guru sudah mendapatkan pelatihan tentang sistem pengelolaan perpustakaan ramah anak dan program literasi anak.

Baca juga: Selain Perpusnas, Ini Dua Perpustakaan Tertinggi di Dunia
Founder Taman Bacaan Pelangi Nila Tanzil menyatakan, perjalanan panjang mendirikan 100 perpustakaan ramah anak di berbagai daerah pelosok di Indonesia Timur menunjukkan rasa cinta yang besar dari berbagai pihak kepada kemajuan anak-anak di daerah pelosok.

"Terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung kami selama ini, baik pihak sekolah, orangtua siswa, pemerintah daerah, para relawan, penyandang dana, hingga masyarakat luas. Tanpa mereka, semua capaian ini tidak mungkin terwujud,” kata Nila Tanzil kepada Kompas.com di Labuan Bajo, Jumat (21/9/2018).

Tanzil menjelaskan, peresmian perpustakaan ke-100 tersebut merupakan bagian dari rangkaian peresmian perpustakaan siklus ketiga proyek TB Pelangi dengan dana dari Room to Read, sebuah LSM internasional dalam bidang pendidikan.

Pada siklus ini, TB Pelangi mendirikan 20 perpustakaan di Kabupaten Ende. Sebelumnya, pada siklus kedua, TB Pelangi telah membuka 18 perpustakaan di Kabupaten Ende. Pada siklus pertama, ada 12 perpustakaan di Kabupaten Manggarai Barat.

“Kami bangga konsep perpustakaan ramah anak telah diterapkan di Ende. Kami percaya bahwa perubahan dunia dimulai dari anak-anak yang berpendidikan. Melalui kerjasama dengan Taman Bacaan Pelangi, kami berkomitmen untuk membantu meningkatkan kebiasaan dan kemampuan membaca anak-anak di Indonesia,” kata Joel Bacha, Accelerator Project Director Room to Read, partner utama dan donor untuk project yang dilakukan oleh Taman Bacaan Pelangi di Kabupaten Ende, Flores.

Momentum peresmian perpustakaan ke-100 ini dimanfaatkan oleh TB Pelangi untuk menilik capaian selama ini.

Dan, langkah ke depan untuk mewujudkan visi TB Pelangi menyemangati anak-anak dalam menyadari mimpi, meningkatkan kemampuan yang berguna bagi diri dan sekitarnya, memutus rantai kemiskinan, dan meletakkan dasar perdamaian.


Menurut Nila Tanzil, angka 100 terasa besar, namun pekerjaan yang lebih besar lagi masih terbentang. Ada 1.751.000 anak yang berada di daerah tertinggal di Indonesia Timur dan 92.320 sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan.

"Bagi kami, semua anak di Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses buku bacaan yang berkualitas. TB Pelangi bertekad untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kemampuan baca anak dan mengembangkan kebiasaan membaca anak Indonesia melalui pendirian perpustakaan ramah anak ,” tambah Tanzil.

Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Hubungan Pusat dan Daerah Dr. James Modouw, M.Mt mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh Taman Bacaan Pelangi meningkatkan kemampuan untuk berkiprah dalam meningkatkan kemampuan baca anak Indonesia melalui penyediaan akses ke buku berkualitas.

"Keberadaan perpustakaan ramah anak mampu menumbuhkan minat baca anak-anak di daerah pelosok, selain itu pelatihan guru yang dilakukan oleh TB Pelangi juga sangat berguna untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka tentang sistem pengelolaan perpustakaan yang baik dan kegiatan literasi yang mampu menumbuhkan minat baca anak,” kata Modouw.

Setelah meresmikan perpustakaan ramah anak yang ke-100, TB Pelangi meluncurkan sebuah inisiatif baru, yaitu penyelenggaraan lokakarya dan kegiatan pendampingan bagi komunitas atau lembaga yang ingin mendirikan perpustakaan serupa di berbagai daerah.

“Gerakan literasi sedang marak di Indonesia. Ada banyak komunitas masyarakat bergerak di bidang literasi. Kami ingin berbagi pengalaman dan ilmu tentang bagaimana membuat perpustakaan ramah anak yang berkesinambungan. Langkah ini kami yakini akan membuka peluang bagi lebih banyak lagi pihak-pihak yang ingin berkiprah dalam meningkatkan kebiasaan membaca anak di Indonesia. Mari kita bersinergi demi peningkatan literasi anak bangsa,” ujar Tanzil.

Baca juga: Perpustakaan Digital Pertama Kedutaan Indonesia di KBRI Bangkok

Inisiatif tersebut, kata Tanzil, terbuka bagi berbagai calon mitra dari berbagai latar, baik LSM, swasta, maupun pemerintah, dan dari berbagai daerah di Indonesia atau bahkan lebih luas lagi.

Tanzil menambahkan, TB Pelangi akan berbagi prinsip, proses, dan ragam dukungan yang dibutuhkan untuk mendirikan perpustakaan ramah anak.

Hal ini mencakup perbaikan fisik ruang perpustakaan sekolah, penyediaan perabot perpustakaan, penyediaan buku cerita anak-anak, pelatihan bagi para pustakawan dan guru, serta pendampingan selama proses persiapan dan awal pelaksanaan perpustakaan.


Tanzil menjelaskan, didirikan pada tahun 2009, Taman Bacaan Pelangi adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada pendirian perpustakaan ramah anak di daerah terpencil di Indonesia Timur.

Dengan diresmikannya perpustakaan ke-100 minggu lalu, secara keseluruhan, Taman Bacaan Pelangi telah membantu memberikan akses ke lebih dari 200.000 buku bacaan yang berkualitas kepada lebih dari 26.000 anak-anak di daerah terpencil yang tersebar di 17 pulau di Indonesia Timur, serta telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1.000 guru di Indonesia Timur. 

Kompas TV Perpustakaan ramah anak ini merupakan taman bacaan yang ke-100
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com