Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Gadis Diperkosa Sesama Pendaki Saat Kelelahan hingga Meninggal

Kompas.com - 21/09/2018, 19:50 WIB
Caroline Damanik

Editor

PADANG, KOMPAS.com — Seorang pendaki berinisial RFD (18) memerkosa sesama pendaki berinisial YAT (19) yang kelelahan saat turun dari Gunung Singgalang di Sumatera Barat.

Korban yang tidak mampu melawan sempat dirawat di RSUD Padang Panjang. Namun, akhirnya korban meninggal dunia. Jasadnya sudah dibawa pihak keluarga ke rumahnya di Pangkalan Koto Baru.

Kasat Reskrim Polres Padang Panjang AKP Julianson SH membenarkan kasus pemerkosaan tersebut. RFD sudah ditahan sebagai tersangka di Mapolres Padang Panjang sejak Rabu (19/9/2018).

"Benar, pelaku sudah ditahan dan dikenai Pasal 286 KUHP tentang Persetubuhan dengan ancaman pidana penjara maksimal 9 tahun," kata Julianson, Jumat (21/9/2018).

Julianson menyebut, meski pelaku sudah ditangkap, penyidiknya masih melakukan pendalaman, terutama penyebab kematian korban.

Jika korban meninggal karena diperkosa saat kondisi lemas, maka tentu akan ada pasal lainnya yang dikenakan kepada pelaku.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya tidak mau berasumsi apakah korban meninggal karena diperkosa oleh pelaku.

"Kami tunggu dulu hasil aoutopsinya dari RS Bhayangkara. Kalau memang (penyebabnya) karena diperkosa, akan ada pasal berlapis," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada penyidik, lanjut Julianson, kasus pemerkosaan berawal saat pelaku dan korban serta tiga rekannya berinisial FZ, RB, dan FK yang merupakan kekasih korban mendaki Gunung Singgalang sejak Sabtu (15/9/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Besoknya, Minggu sekitar pukul 07.00 WIB, mereka berlima sampai ke cadas gunung. Setelah beristirahat di sana, kemudian mereka melanjutkan pendakian ke Telaga Dewi.

Sesampainya di sana, hujan badai mengguyur sehingga mereka kembali turun ke cadas. Sampai di cadas sekitar pukul 15.00 WIB, korban kelelahan hingga lemas tak berdaya.

Karena harus butuh pertolongan, tiga orang dari mereka, termasuk FK pacar korban, turun gunung untuk mencari bantuan pertolongan, sedangkan pelaku ditinggalkan di cadas untuk menjaga korban.

“Bukannya menjaga, malah pelaku menyetubuhi korban dalam kondisi lemas tak berdaya. Kata pelaku, dia nekat menyetubuhi korban karena bernafsu melihat korban dalam kondisi lemas tersebut," ungkap Julianson.

Setelah pelaku menyetubuhi korban, barulah ada bantuan pertolongan dari warga. Bantuan itu datang pada Selasa dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kemudian korban digotong dan dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan medis.

Dari pemeriksaan pihak medis, ditemukan kejanggalan, yaitu adanya cairan sperma di celana dalam korban sehingga pihak rumah sakit melaporkan kejadian itu ke polisi.

Kemudian polisi langsung mendatangi rumah sakit dan mengamankan empat orang rekan korban, termasuk pacar korban sendiri FK.

"Keempat rekan korban kemudian diperiksa penyidik. Dari pemeriksaan itulah diketahui ternyata inisial RFD telah menyetubuhi korban secara paksa. Kemudian pada Rabu kemarin setelah diperiksa, pelaku langsung ditahan sebagai tersangka," ungkapnya.

Penahanan terhadap pelaku dilakukan setelah adanya laporan dari pihak keluarga korban ke Mapolres Padang Panjang.

"Pelaku kami tahan karena pihak keluarga tidak terima dengan perbuatan bejat pelaku kepada korban, setelah mengetahui adanya cairan sperma di celana dalam korban," pungkas Julianson.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditinggal Mencari Pertolongan Pendaki Ini Malah Memperkosa Pacar Temannya, Korban Akhirnya Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com