Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Bandara NYIA Ketika Beroperasi pada April 2019 Nanti ...

Kompas.com - 21/09/2018, 19:38 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com –Bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dirancang mampu melayani lalu lintas 14 juta penumpang dalam satu tahun pada tahap awal pembangunan.

PT Angkasa Pura I dan PT Pembangunan Perumahan terus menggenjot penyelesaian pembangunan bandara ini.

AP menargetkan NYIA bisa melayani secara minimalis baik pesawat dan penumpang mulai April 2019 mendatang.

“Akhir April 2019 bandara sudah bisa beroperasi,” kata Tauchid Purnomo Hadi, Manajer Proyek Pembangunan NYIA dari AP I, Kamis (20/9/2018).

Kemampuan NYIA beroperasi secara minimal ini lantaran sebagian besar fasilitas pendukung bandara baik di sisi udara dan darat telah terbangun 100 persen nanti, seperti: landasan pesawat sepanjang 3250 meter dengan lebar 60 meter, jalur lintasan pesawat menuju terminal maupun apron, masjid, gedung kargo, power station, chiller room, hingga gedung operasional.

Baca juga: Bandara NYIA di Kulon Progo Didesain Tahan Gempa dan Tsunami

Pada awal NYIA beroperasi itu hanya terminal penumpang, tempat parkir, dan apron yang tidak terbangun 100 persen.

Terminal NYIA seluas 180.000 meter persegi sebenarnya didesain mampu melayani 14 juta penumpang. Apron NYIA mampu menampung 21 pesawat domestik dan 2 pesawat internasional parkir.

Terminal, tempat parkir, dan apron baru terbangun 50 persen saja ketika NYIA beroperaasi di April 2019.

“(Sementara ini) progres infrastuktur sudah mencapai sekitar 0,1 persen. Memang belum begitu terlihat kalau dilihat dari progres kecil. Tapi, di lapangan tampak effort yang luar biasa,” kata Tauchid.

Pembangunan sampai April 2019 ini merupakan sebagian dari tahap pertama pembangunan NYIA sampai 2026.

 

 

Bandara masih akan terus berkembang dalam 2 tahap berikutnya sampai tahun 2046.

Pembangunan itu untuk mewujudkan ambisi NYIA yang mampu melayani hingga 25 juta penumpang.

Tahap ke-2 berlangsung sepanjang 2027 hingga 2036. Pada tahap ini, terminal akan bertambah hingga seluas 235.000m2 dan mampu melayani 20 juta penumpang.

Apron pesawat bisa melayani 27 pesawat domestik dan 4 pesawat internasional.

Sedangkan pada tahap ke-3 sepanjang tahun 2037-2046, AP kembali mengembangkan terminal hingga seluas 290.000m2 agar mampu melayani 25 juta penumpang.

Apron sendiri bisa memuat 31 pesawat domestik dan 6 pesawat internasional, serta 2 kargo. Pada tahap ke-3 ini, AP berniat mengembangkan runway sampai 3.600m2.

“Nantinya pesawat A380 sudah siap dan parkir di bandara ini,” kata Tauchid.

Pesawat A380 merupakan jenis pesawat berbadan lebar dua tingkat dan merupakan pesawat terbesar sekarang.

Baca juga: Warga yang Tergusur dari Lahan Bandara NYIA Sulit Diprediksi

Bandara NYIA digadang-gadang memiliki keunggulan lantaran menggabungkan konsep kearifan lokal dan green building.

NYIA nantinya juga akan memiliki ornamen yang menggambarkan desa-desa terdampak pembangunan.

Selain itu, bangunan di bandara didesain mampu menahan bencana tsunami dan gempa dengan goncangan sekuat 8,8 SR. Pembangunan NYIA juga memanfaatkan sedimentasi dari Sungai Serang dan Bogowonto untuk timbunan di lokasi proyek. 

Tauchid mengatakan, pembangunan NYIA ini nanti bisa menyerap 6000 pekerja setiap hari di bulan November 2018 hingga Januari 2019. Selain itu, produksi beton mencapai 3800 meter kubik per hari.

“Pelaksanaannya hanya tinggal 18 bulan sampai selesai,” kata Tauchid.

 

Fisik 0,1 Persen

Progres pengerjaan fisik NYIA memang masih sangat minim saat ini. General Manager Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, pembangunan fisik baik airside dan landside sebenarnya baru 0,1 persen sampai pertengahan September 2018 ini.

Saat ini, PP memang baru mematangkan lahan sebagai lokasi landasan pacu sepanjang 3250 meter. Pandu memastikan, sekalipun masih 0,1 persen namun dirinya tetap optimis seluruh target pembangunan bisa terwujud. Operasional bandara pun bisa terwujud di April 2019.

“Konstruksi memang 0,1 persen, baik bangunan sisi udara dan sisi darat yakni terminal. Keduanya dibangun bersamaan. Sudah dimulai dan terlihat sekarang. Cukup (waktu untuk pembangunan). Vendor PP sudah menghitung volume pekerjaan sehingga pada saatnya April 2019 (terpenuhi),” kata Pandu.

Kompas TV Penolakan berujung pada kericuhan. Warga berusaha menghentikan pemasangan pagar bandara.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com