Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Bandara NYIA Ketika Beroperasi pada April 2019 Nanti ...

Kompas.com - 21/09/2018, 19:38 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Penolakan berujung pada kericuhan. Warga berusaha menghentikan pemasangan pagar bandara.

 

 

Bandara masih akan terus berkembang dalam 2 tahap berikutnya sampai tahun 2046.

Pembangunan itu untuk mewujudkan ambisi NYIA yang mampu melayani hingga 25 juta penumpang.

Tahap ke-2 berlangsung sepanjang 2027 hingga 2036. Pada tahap ini, terminal akan bertambah hingga seluas 235.000m2 dan mampu melayani 20 juta penumpang.

Apron pesawat bisa melayani 27 pesawat domestik dan 4 pesawat internasional.

Sedangkan pada tahap ke-3 sepanjang tahun 2037-2046, AP kembali mengembangkan terminal hingga seluas 290.000m2 agar mampu melayani 25 juta penumpang.

Apron sendiri bisa memuat 31 pesawat domestik dan 6 pesawat internasional, serta 2 kargo. Pada tahap ke-3 ini, AP berniat mengembangkan runway sampai 3.600m2.

“Nantinya pesawat A380 sudah siap dan parkir di bandara ini,” kata Tauchid.

Pesawat A380 merupakan jenis pesawat berbadan lebar dua tingkat dan merupakan pesawat terbesar sekarang.

Baca juga: Warga yang Tergusur dari Lahan Bandara NYIA Sulit Diprediksi

Bandara NYIA digadang-gadang memiliki keunggulan lantaran menggabungkan konsep kearifan lokal dan green building.

NYIA nantinya juga akan memiliki ornamen yang menggambarkan desa-desa terdampak pembangunan.

Selain itu, bangunan di bandara didesain mampu menahan bencana tsunami dan gempa dengan goncangan sekuat 8,8 SR. Pembangunan NYIA juga memanfaatkan sedimentasi dari Sungai Serang dan Bogowonto untuk timbunan di lokasi proyek. 

Tauchid mengatakan, pembangunan NYIA ini nanti bisa menyerap 6000 pekerja setiap hari di bulan November 2018 hingga Januari 2019. Selain itu, produksi beton mencapai 3800 meter kubik per hari.

“Pelaksanaannya hanya tinggal 18 bulan sampai selesai,” kata Tauchid.

 

Fisik 0,1 Persen

Progres pengerjaan fisik NYIA memang masih sangat minim saat ini. General Manager Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, pembangunan fisik baik airside dan landside sebenarnya baru 0,1 persen sampai pertengahan September 2018 ini.

Saat ini, PP memang baru mematangkan lahan sebagai lokasi landasan pacu sepanjang 3250 meter. Pandu memastikan, sekalipun masih 0,1 persen namun dirinya tetap optimis seluruh target pembangunan bisa terwujud. Operasional bandara pun bisa terwujud di April 2019.

“Konstruksi memang 0,1 persen, baik bangunan sisi udara dan sisi darat yakni terminal. Keduanya dibangun bersamaan. Sudah dimulai dan terlihat sekarang. Cukup (waktu untuk pembangunan). Vendor PP sudah menghitung volume pekerjaan sehingga pada saatnya April 2019 (terpenuhi),” kata Pandu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com