Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Tradisi Asyura Kungkum yang Dipercaya Bisa Usir Santet dan Penyakit

Kompas.com - 20/09/2018, 22:53 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berkumpul di kolam pemandian setempat, Kamis (20/9/2018) sekitar pukul 00.30 WIB. 

Dipimpin tokoh agama setempat, mereka berdoa dengan khusyuk memanjatkan puji syukur kepada sang khalik.

Hawa dingin tengah malam di lingkungan pedesaan yang masuk kawasan hutan perbukitan Kendeng Utara itu begitu terasa menembus kulit.

Selama 15 menit, lantunan doa ayat suci Al Quran menggema di kolam pemandian yang airnya bersumber dari mata air perbukitan Kendeng Utara itu.

Baca juga: Bubur Parang, Tradisi Warga pada Hari Asyura

Suasana sunyi mendadak riuh setelah ratusan warga yang rampung berdoa, beramai-ramai menceburkan diri ke kolam pemandian Jatipohon sedalam 50 centimeter itu.

Tua, muda, dan anak-anak yang lihai berenang bersuka cita membersihkan tubuhnya di kolam berair jernih itu.

Asyura

Tradisi "kungkum" atau berendam di air pada malam hari, sudah berlangsung ratusan tahun. Secara turun temurun, leluhur Desa Sumber Jatipohon menggelar tradisi kungkum massal untuk menyambut hari Asyura.

Dalam periode satu tahun, ada bulan-bulan tertentu yang teristimewa. Salah satu bulan penting dalam kalender Islam itu adalah Muharram.

Disebut bulan Muharram karena Allah mengharamkan peperangan atau konflik pada bulan mulia ini.

Setiap perbuatan maksiat di bulan Muharram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat. Begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya.

Baca juga: Tokoh Sunda Kecam Larangan Perayaan Asyura dari Wali Kota Bogor

Di bulan Muharram ini, terdapat hari yang spesial, yaitu hari Asyura yang selalu diperingati pada 10 Muharram.

Di hari tersebut, umat Islam disunnahkan untuk puasa Asyura 10 Muharram.

Sejak zaman jahiliyah, bangsa Arab sudah menaruh perhatian pada puasa 'Asyura. Rasulullah SAW malahan rutin melakukan puasa tersebut, sebagaimana ibadah wajib.

Sesudah ketentuan puasa Ramadhan turun, status puasa Asyura menjadi sunnah yang sangat dianjurkan. Puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa satu tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com