Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Sindikat Penjual Cor Beton "Online" Palsu di Palembang

Kompas.com - 20/09/2018, 18:56 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan menangkap tiga orang sindikat penjual cor beton online palsu yang telah meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

Ketiga pelaku tersebut yakni Salman Parisi (41), Teuku Darmastiawan (39), dan Samsuna (38). Mereka ditangkap petugas di salah satu ruko Jalan Tekno Widia, BSD, Tangerang Selatan, Banten.

Informasi yang dihimpun, ketiga pelaku ini berbagi peran dalam aksinya. Sebelumnya, mereka membuat blog dengan mengatasnamakan jasa penyedia cor beton.

Blog tersebut dipasangi iklan melalui media online. Mereka lalu menyebar email kepada seluruh penerima untuk jasa penjualan cor beton.

Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Sewa Pesawat, Kadin Bandara Soekarno Hatta Ditahan

Satu korban atas nama PT Andica Prsaktian Abadi yang berdomisili di Palembang pun menjadi korban. Ia menelan kerugian Rp 86 juta.

“Ada 12 perusahaan yang meminta jasa kami, tapi baru satu perusahaan yang mentransfer," kata Salman salah satu pelaku ketika berada di Polda Sumsel, Kamis (20/9/2018).

"Ide ini dari kami bertiga, setelah korban transfer uang, cor beton itu tidak kami kirim. Memang kami tidak ada perusahaan itu,” ucapnya.

Salman mengaku, mereka bertiga sempat membuat tiga rekening di berbagai bank. Rekening itu difungsikan sebagai media untuk meraup keuntungan dari para korban yang tertipu.

“Kami hanya memakai laptop dan hp saja dan memasang iklan jika ini adalah perusahaan perwakilan cabang di Palembang. Sudah dua bulan kami lakukan penipuan ini,” ungkapnya.

Baca juga: Kata Polri soal Polwan yang Diduga Terlibat Penipuan Tes Masuk Rp450 Juta

Untuk meyakinkan para korban, Salman mengaku, menambahkan berbagai foto alat berat untuk bahan cor, seperti molen serta nomor telepon seluler milik pelaku.

“Misalkan ada yang menelpon, Samsuna akan mengangkatnya. Saya berperan sebagai direktur,” ujar pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Budi Suryanto menjelaskan, dari para pelaku mereka mendapatkan barang bukti berupa buku tabungan, ATM, dan laptop milik tersangka.

“Untuk sekarang baru satu perusahaan yang menjadi korban. Kasus ini masih kita kembangkan lagi,” kata Budi.

Budi menduga, aksi ketiga tersangka telah berlangsung lama. Sehingga disinyalir para korban lebih dari satu perusahaan.

“Sindikat ini markasnya di Tangerang. Dilihat dari barang bukti yang didapat, sindikat ini sepertinya sudah biasa melakukan penipuan dan kemungkinan ada perusahaan lain yang telah menjadi korban penipuan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com