Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Air Bersih, Warga Kembali Manfaatkan Sumber Air Lama

Kompas.com - 20/09/2018, 17:35 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Sebagian warga Dusun Plarung, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta, mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau.

Untuk mengatasi hal itu, warga membersihkan sumber air dan membuat bak penampungan secara swadaya.

Salah satu warga Dusun Plarung, Joko Wiratno mengatakan, hingga saat ini permasalahan pemenuhan air memang menjadi problem masyarakat di Dusun Plarung.

Sebab, sebagian sumur warga sejak gempa besar yang terjadi tahun 2006 lalu airnya menjadi tidak awet.

"Sumur warga disini kalau musim kemarau tidak awet mungkin ada pergeseran tanah. Dulu sebelum gempa tahun 2006 tidak kering, sekarang di beberapa sumur hanya bertahan 3 bulan setelah kemarau,"katanya, Kamis (20/9/2018).

Baca juga: Kurang dari 12 jam, Dua Warga Gunungkidul Gantung Diri

Dijelaskannya, selain sumber air perumahan, sebenarnya, sumber air alami tersedia, tetapi tidak dimanfaatkan karena keterbatasan sarana.

Hari ini puluhan warga di dusun Plarung, membersihkan sungai kecil yang ada di dusunnya untuk membersihkan kembali sumber air sehingga bisa dimanfaatkan.

"Dulu sebenarnya banyak sumber air, namun belum bisa dimaksimalkan,"ucapnya

Warga membersihkan sumber air bersama-sama agar bisa dimanfaatkan. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan air selama musim kemarau atau kekeringan, sejumlah warga mesti membeli air dari tangki dengan harga yang cukup mahal yaitu Rp 200.000 per tangki.

Dengan diesel, air disedot dan dibuang. Warga lalu mengambil kotoran yang ada dan tanah yang selama ini membuat lokasi menjadi dangkal.

Nantinya, setelah bersih, air disedot dan diarahkan ke penampungan air yang ada di tengah dusun.

"Harapannya dapat menyelesaikan masalah pemenuhan air disini,"ucapnya.

Baca juga: Destinasi Digital Pasar Ngingrong Meluncur di Festival Kuliner Gunungkidul

Salah seorang inisiator pembersihan dan pemanfaatan sumber air, Wisnu Dwi Atmojo mengatakan, awalnya dirinya mendapatkan keluhan sejumlah warga terkait keterbatasan air bersih di dusun Plarung.

Padahal, di sana ada sejumlah sumber mata air yang bisa dimanfaatkan, namun karena keterbatasan peralatan sehingga tidak maksimal.

Selain itu, sumber air yang berada di sungai itu sulit diambil secara manual karena terjalnya kondisi geografis.

"Sebenarnya di sini memiliki sumber daya air, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Saat ini kami lakukan upaya pengangkatan sumber air. Membantu menaikkan air sampai tempat penampungan yang jaraknya kurang lebih 400 meter,"ucapnya.

Dia mengatakan, dengan pembangunan sarana air bersih ini, warga tidak lagi kesulitan air bersih ke depannya.

"Mungkin dalam waktu dekat sudah hujan, jadi warga tidak lagi kesulitan. Tetapi saat musim kemarau, warga bisa memanfaatkan air bersih dari sumber air tersebut,"katanya.

Harapannya, tidak hanya instalasi air yang dijaga tetapi juga kebersihan sumber air bersih. Sehingga, sumber air tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan terus.

Kompas TV Badan arkeologi pun melakukan penggalian untuk diteliti lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com