Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPNS 2018, Malang Raya Membutuhkan Banyak Guru

Kompas.com - 20/09/2018, 14:51 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Posisi guru paling banyak dibutuhkan dalam pendaftaran CPNS 2018 di Malang Raya.

Dari tiga daerah yang ada di Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, formasi paling banyak dibutuhkan adalah guru.

Di Kabupaten Malang, melalui Surat Keputusan Bupati Malang nomor 810/3820/KEP/35.07.201/2018 tentang penetapan kebutuhan PNS di lingkungan Kabupaten Malang, jabatan fungsional guru berada di urutan pertama dengan jumlah formasi yang dibutuhkan sebanyak 635 dari 830 total alokasi formasi yang tersedia.

Sisanya adalah formasi untuk jabatan fungsional kesehatan sebanyak 150, jabatan fungsional lainnya sebanyak 23 dan jabatan pelaksana sebanyak 22 formasi.

"Karena memang jumlah guru dan tenaga kesehatan di Kabupaten Malang masih sangat kurang," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah kepada Kompas.com melalui pesan tertulis, Kamis (20/9/2018).

Dikatakannya, alokasi formasi guru yang diperuntukkan bagi eks pegawai honorer K2 sebanyak 135 orang, peraih lulusan terbaik atau cum laude sebanyak 12 orang, penyandang disabilitas sebanyak tujuh orang dan sebanyak 481 dibuka untuk umum.

Baca juga: Pemprov Jatim Buka Formasi CPNS untuk 103 Lulusan Cumlaude, Ini Syaratnya

Nantinya, para guru tersebut akan disebar di sejumlah daerah di Kabupaten Malang. Rata - rata, sekolah yang paling banyak membutuhkan guru adalah sekolah dasar (SD), yakni untuk guru kelas dan guru agama.

"Yang paling dibutuhkan guru kelas di SD dengan mata pelajaran sebagaimana formasi penerimaan CPNS tadi," katanya.

Sedangkan, dengan jumlah total alokasi formasi sebanyak 830, Kabupaten Malang menjadi daerah paling banyak di Jawa Timur yang membuka pendaftaran untuk CPNS 2018.

"Iya, 830 CPNS terbanyak di Jawa Timur," katanya.

Sementara untuk Kota Malang, jumlah formasi yang dibutuhkan dalam pendaftaran CPNS 2018 sebanyak 282 orang. Hal itu tertuang dalam Surat Pengumuman Wali Kota Malang nomor 4 tahun 2018 tentang kebutuhan CPNS 2018 di lingkungan Kota Malang.

Rinciannya, untuk tenaga pengajar atau guru sebanyak 237 orang. Terdiri dari formasi khusus tenaga honorer K2 sebanyak tujuh orang dan formasi umum sebanyak 230 orang. Sisanya adalah formasi untuk tenaga kesehatan sebanyak 39 orang dan tenaga teknis sebanyak enam orang.

Sedangkan sekolah yang membutuhkan tenaga pelajar adalah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Sekolah tersebut membutuhkan guru kelas, guru Penjaskes, Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Jasmani, Seni dan Budaya serta guru Bimbingan Konseling (BK).

"Karena komposisi tenaga pengajar memang paling banyak dibutuhkan," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Nur Widiyanto.

Menurutnya, setiap pendaftaran dan pengajuan persyaratan CPNS dilakukan secara online dengan tahapan yang sudah ditentukan.

"Kita, Kota Malang menunggu dan mengikuti tahapan dimaksud," katanya.

Begitu juga dengan Kota Batu. Dari jumlah 236 alokasi formasi yang dibutuhkan, sebanyak 188 formasi dialokasikan untuk tenaga pengajar atau guru. Sisanya, untuk tenaga kesehatan sebanyak 36 formasi dan tenaga teknis sebanyak 12 formasi.

Untuk tenaga pengajar, sebanyak tujuh formasi dialokasikan untuk tenaga honorer K2, delapan formasi untuk peraih lulusan terbaik atau cum laude, dan sisanya sebanyak 173 formasi dialokasikan untuk umum.

Pemohon SKCK meningkat

Sementara itu, pemohon surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) meningkat akibat adanya pendaftaran CPNS tersebut. Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengaku menambah personel untuk melayani permohonan SKCK.

"Pemohon SKCK sudah banyak, Mas. Dari Senin kami tambah personel yang melayani di SKCK," katanya.

Baca juga: Penerimaan CPNS 2018, Pemkot Surabaya Sediakan 442 Formasi

Begitu juga dengan Polres Malang. Jumlah pemohon SKCK meningkat seiring dengan adanya pendaftaran CPNS.

Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Eka Yuliandri Aska mengatakan, sejak Senin (17/9/2018) hingga Kamis (20/9/2018), jumlah pemohon SKCK mencapai 610 orang.

"Sekarang jumlah kurang lebih 610 pemohon, mulai Hari Senin sampai sekarang," katanya.

"Semua dilayani dengan cepat tanpa antrean. Soalnya diarahkan sesuai petunjuk petugas SKCK," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com