Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2018, 23:08 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Polemik pembangunan peternakan PT Widodo Makmur Unggas di Padukuhan Tonggor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, masih terus bergulir hingga saat ini.

Sejumlah kalangan pecinta lingkungan mendesak agar Pemkab Gunungkidul segera mengambil sikap.

"Seharusnya Pemkab Gunungkidul segera mengambil sikap yang jelas, jangan sampai berlarut. Apapun alasannya, jika menabrak aturan itu keliru," kata Koordinator LSM Jejaring Rakyat Mandiri (Jerami) Gunungkidul Rino Caroko saat dihubungi Rabu (19/9/2018)

Dia menjelaskan, sikap pemkab harus sesuai dengan peraturan yang ada.

Jika merujuk Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul No 6/2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030 sesuai Pasal 37 ayat (5), kecamatan Semanu menjadi kawasan wilayah pengembangan unggas.

Masih di perda yang sama, Pasal 29 huruf b menyebutkan kawasan karst Gunungkidul ditetapkan seluas 80.704 hektar meliputi Kecamatan Ponjong, Semanu, Girisubo, Rongkop dan Tepus.

Pasal 75 huruf d menyebutkan kegiatan yang dilarang adalah kegiatan yang berpotensi merusakkan bentukan karst dan ekosistem karst.

"Kami sepakat dengan investasi, tetapi mau investasi triliunan sekali pun kalau menabrak aturan harus disikapi dengan tegas. Pemkab jangan semata-mata mencari keuntungan dengan PAD, tetapi mengorbankan alam yang diakui dunia,"jelas Rino.

Baca juga: Pemkab Melunak pada Peternakan Ayam di Geopark Gunung Sewu

Pihaknya akan segera mengirimkan surat ke bupati dengan tembusan ke gubernur hinggga presiden untuk menyelesaikan polemik ini.

"Sebaiknya dihentikan dulu. Perilaku buruk perusahaan besar tidak melengkapi perizinan, jangan sampai menjadi panutan perusahaan kecil. Kami akan buat surat ke bupati, tembusan ke gubernur dan presiden,"ucap Rino lagi.

Ketika sejumlah media mau mengkonfirmasi ke bagian Humas, Dinas Komunikasi dan Informasi Gunungkidul, disebutkan bahwa pemkab dalam waktu dekat akan mengeluarkan pernyataan resmi.

Kepala Unit Peternakan PT Widodo Makmur Unggas Hanan Rustandi masih berpegang pada pernyataan awal. Ketika ditemui, ia mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menjawab.

"Dalam waktu dekat, pemilik perusahaan akan menggelar jumpa pers. Nanti teman-teman media bisa bertanya apa saja," ucapnya kepada wartawan.

Kompas TV Mesin pesawat tiba-tiba mati sehingga pilot berusaha mendarat darurat di Pangkalan Gading.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com