SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir mengaku sedih melihat pelayanan kesehatan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Indonesia belum layak.
Hal ini salah satunya karena minimnya jumlah dokter yang bertugas di daerah 3T tersebut.
Saat ini, rasio dokter dengan pasien di daerah 3T, 1:2.250 atau 1 dokter berbanding 2.250 orang. Jumlah itu lebih baik dibanding tahun 2002 sebesar 1:2.500.
Mengutip WHO, jumlah ini terbilang rendah. Sebab rasio di Malaysia 1:950 pasien dan Singapura 1:500.
Baca juga: Kisah Menristek Dikti Kesulitan Cetak Dokter di Daerah Terluar
“Itu data 2002, yang buat Dirjen saya, yang dulu di WHO. Saya tanya apa itu masih relevan? Iya. lalu saya panggil Sekjen Kemenkes. Ternyata masalah di kita itu salah satunya distribusi dokter,” ujar Nasir di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Rabu (19/9/2018).
Nasir menceritakan perjalanannya ke pulau terluar di Maluku Tenggara. Dokter di sana kerja Senin-Jumat dan akhir pekan tidak ada di lokasi.
"Ternyata itu yang masalah. Kalau hari libur, dokter balik ke Ambon, kalau ada warga sakit lalu gimana?” tandasnya.
Nasir menjelaskan, persoalan penyiapan tenaga kesehatan terutama dokter di daerah 3T menjadi masalah tersendiri. Selain sumber daya yang minim, infrastruktur daerah itu pun belum memadai.
Baca juga: Dokter Gigi, Cita-cita Bocah Nursaka yang Bolak-balik Malaysia-Indonesia demi Sekolah (5)
Sulitnya mencetak dokter diakui masih terjadi. Untuk itu, ia meminta Fakultas kedokteran di perguruan tinggi untuk tetap memperhatikan kualitas dari calon dokter.
Perguruan tinggi juga diminta untuk tidak konflik di tingkat pimpinan atau yayasan.
“Melihat banyak calon dokter belum lulus itu salah satunya karena konflik kepemimpinan di kampus. Saya minta jangan sampai ada konflik. Kalau itu terjadi, yang menjadi korban mahasiswa. Harus dijaga hubungan yayasan dan universitas,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.