"Saya itu hobi koleksi buku kuno. Terutama buku komik keluaran lama," kata Budi kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2018).
Bambang Tri Harjanto, ketua paguyuban pedagang Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta mengatakan, ada 20 pedagang buku di Taman Buku dan Majalah Alun-alun Utara Keraton Surakarta.
Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 16 pedagang yang hingga kini masih aktif berjualan.
Baca juga: Kakek Mustakim, Penjual Buku Bekas yang Bertahan di Era Digital
Bambang menceritakan, awalnya pedagang berjualan di timur Alut Keraton Surakarta. Lantaran ada penataan di kawasan itu oleh Keraton Surakarta, akhirnya para pedagang dipindahkan di lokasi sekarang pojok Alut Keraton Surakarta.
"Kalau mulainya berjualan itu tahun 1966 sudah ada. Pedagang sudah tiga kali pindah. Terakhir pindah itu ya, di sini (di bawah pohon beringin) sampai sekarang," kata Bambang.
Bambang mengatakan, buku yang dijual para pedagang sekarang ini sudah tidak murni lagi buku bekas. Pedagang sudah banyak yang menjual buku kualaran baru.
"Kalau tahun 2000 ke bawah dulu, 100 persen buku bekas yang dijual. Tetapi sekarang sudah enggak lagi. Buku baru dan bekas yang dijual jumlahnya seimbang," ungkap dia.
Baca juga: Bantu Ayah Memulung, Bocah Sabna Kumpulkan Buku Bekas untuk Sekolah
Lebih jauh, Bambang menceritakan, buku bekas kuno yang selama ini ia jual diperoleh dari tempat pembuangan dan dari kolektor buku.
"Buku kuno ini diperoleh dari tempat pembuangan atau memang ada orang jual karena orangtuanya kolektor, sedang anaknya sudah beda pandangan. Karena tidak suka kemudian buku-buku itu mereka buang dan ada yang dijual ke sini," imbuh dia.
Bambang mengatakan, buku bekas kuno yang belum laku dijual selalu ia simpan di dalam almari dengan suhu udara cukup. Tujuannya adalah untuk menjaga kondisi buku agar tetap baik dan tidak rusak.
"Sesekali buku itu saya buka untuk diangin-anginkan. Biar bukunya enggak lembab," pungkasnya.
Para pengunjung yang datang ke Taman Buku dan Majalah Alut Keraton Surakarta tidak hanya kolektor buku, tetapi ada dari kalangan mahasiswa, anak sekolah dan umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.