Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pendulang Emas Dilaporkan Hilang di Kali Kabur

Kompas.com - 18/09/2018, 23:10 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Khairina

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Daud Mohi (34), yang sehari-hari berprofesi sebagai pendulang emas tradisional dilaporkan hilang oleh keluarganya, Selasa (18/9/2018).

Korban dilaporkan hilang ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika oleh Kornelia yang merupakan orang tua angkatnya.

"Keluarga korban tadi datang melapor ke Kantor SAR sekitar pukul 12 WIT," kata Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury melalui Humas SAR Muhammad dalam rilisnya, Selasa (18/9/2018) malam.

Menurut pihak keluarga, korban terakhir kali pamit untuk mendulang emas di bantaran Kali Kabur area PT Freeport Indonesia, pada Jumat (14/9/2018) lalu.

Semenjak itu, hingga Selasa siang, korban tak kunjung pulang.

Baca juga: Tak Bisa Jual Emas, Pendulang Blokade Jalan di Timika

Pihak keluarga telah menanyakan kepada rekan seprofesi sesama pendulang emas. Namun, tak satu pun yang mengetahui keberadaan korban.

Keluarga mengkhawatirkan korban terseret arus kali, sehingga melaporkan kasus ini kepada pihak SAR untuk melakukan pencarian.

"Menerima laporan tersebut, Kantor SAR langsung menerjunkan 9 personel rescuer dengan menggunakan 1 buah truk personel, dan 1 buah perahu karet untuk melakukan pencarian," ujar Muhammad.

Bersama pihak kepolisian Polsek Mimika Baru, tim rescuer melakukan pencarian di mile point 28 hingga kilometer 15. Namun hingga pukul 18.30 WIT, pencarian belum membuahkan hasil.

Pencarian korban pun dihentikan karena hari semakin gelap. Pencarian akan dilanjutkan Rabu (19/9/2018) pagi.

"Operasi SAR akan kembali dilanjutkan, Rabu pagi pada pukul 06.00 WIT,” pungkas Muhammad.

Kompas TV Persediaan emas di butik logam mulia Antam terus berkurang karena tingginya minat pembelian.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com