Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga TKI yang Diculik di Perairan Malaysia Berharap Suaminya Dibebaskan

Kompas.com - 18/09/2018, 10:27 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com – Dua istri tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Majene dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berharap pemerintah Indonesia dan Malaysia membantu membebaskan suaminya yang diculik kelompok bersenjata di Perairan Semporna, Malaysia, sejak 7 September 2018 lalu.

“Sampai hari ini keluarga bingung mencari tahu kabar keberadaannya. Kami cemas dan berharap kelak bisa bebas dan pulang dengan selamat ke tengah keluarga,” jelas Fitriani, istri salah satu korban penculikan, Samsul Saguni, saat ditemui di rumahnya di Desa Lalatedong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Selasa (18/9/2018).

Samsul Saguni, bapak dari dua anak ini, menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Sejak korban diculik, keluarga kini kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kondisi serupa juga merundung keluarga Yulianti, istri Usman Yunus di Dusun Bruno, Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Sejak suaminya diaporkan diculik sekelompok bersenjata, ia kini tak bisa tidur nyenyak.

Yulianti yang ditemani seorang anaknya, Lia berharap suaminya bisa dibebaskan oleh para penculik dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Yualinti berhrap suaminya kelak bisa pulang dengan baik-baik.

Baca juga: Kapten dan ABK Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah Malaysia

Dia mengaku sangat cemas akan keselamatan suaminya lantaran hingga kini ia tak bisa berkomunikasi langsung.

“Saya berharap dia baik-baik saja dan kelak dibebaskan dan bisa pulang dengan selamat serta berkumpul di tengah keluarga,” tutur Yulinati.

Kronologi penculikan

Ditemui di kampung halamannya, Yulianti masih mengingat detail ketika suaminya terakhir kali berpamitan sekitar lima bulan lalu.

Lambaian tangan Usman Yunus (35) masih terngiang di kepalanya saat ia pamit ke negeri jiran Malaysia dengan sebuah impian kelak bisa mengumpulkan uang demi membangun sebuah rumah.

Sayangnya belum sempat mengirimkan gaji yang ia kumpulkan, Usman malah diculik saat bekerja sebagai nelayan di Perairan Semporna, Sabah, Malaysia, 7 September lalu.

Berdasarkan cerita Fahri, rekan Usman yang selamat dalam penculikan, Yulianti menjelaskan, saat itu suaminya bekerja menangkap ikan di Perairan Semporna, Malaysia, Selasa dini hari lalu. Tiba-tiba Usman dan rekan-rekannya didatangi dan ditodong oleh kelompk bersenjata.

Baca juga: Terkait Penculikan 2 WNI, Konsulat RI Imbau Juragan Kapal Tunda Kegiatan Melaut

Samsul dan Usman langsung digiring naik kapal milik penculik. Tampak logat dan bahasa dari percakapan mereka terdengar sepeti bahasa sulu, salah satu bahasa Filipina yang akrab di telinga warga Malaysia.

Dalam sekejap, pelaku yang membawa korban langsung menghilang di Perairan Semporna, Malaysia. Seperti dalam penculikan serupa sebelumnya, kedua TKI tersebut diduga diculik oleh kelompok yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com