Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Hewan Ternak Mati Kehabisan Darah

Kompas.com - 17/09/2018, 22:01 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Selama setengah bulan terakhir, belasan hewan ternak di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mati misterius diduga akibat serangan hewan liar.

Hewan liar ini menyerang hewan ternak dengan menghisap darahnya.

Serangan terjadi di dua kecamatan yakni Tepus dan Girisubo. Total ada 11 kambing yang mati karena kehabisan darah.

Kepala Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Sucipto menyampaikan, selama 15 hari terakhir desanya diteror hewan misterius yang menyerang hewan ternak. Total ada 8 ekor kambing yang mati misterius dengan luka di tubuhnya.

"Total selama 15 hari sudah ada 8 ekor kambing mati, kebanyakan ada bekas gigitan di sekitar leher, seperti habis darahnya," kata Sucipto saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/9/2018) petang.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pencuri Hewan Ternak, Salah Satunya Perempuan

DIjelaskannya, sebagian besar serangan kambing terjadi karena kandang berada di tengah ladang dan jauh dari pengawasan pemiliknya yakni dusun Ngandeande, Cakbohol, dan Winangun.

"Sebenarnya dua bulan lalu sudah saya ingatkan kepada warga terkait potensi serangan hewan liar saat musim kemarau. Sebab, selama 5 tahun terakhir serangan terus berulang,"jelasnya

Untuk itu pihaknya menghimbau kepada warga untuk membawa pulang atau menambah pengamanan di kandang.

"Lebih baik dibawa pulang untuk keamanan,"imbuh dia.

Sementara di Kecamatan Girisubo, serangan diperkirakan terjadi pada pada Senin (17/9/2018) dini hari.

Tiga ekor kambing milik warga di Dusun Sawah, Desa Tileng mati misterius.

"Kambing milik Harjono alias Ngatijo diketahui pagi tadi mati. Total ada 3 ekor yang mati," kata Kapolsek Girisubo, AKP Mursidiyanto. 

Seperti yang ada di Tepus, kandang kambing berada di tengah ladang, jauh dari pemukiman warga.

"Ciri-ciri kambing terdapat luka di leher dan perut bekas gigitan. Di sekitar sini sering kambing mati dimangsa diduga anjing liar,"ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnubroto, menyampaikan, saat ini pihaknya belum menerima laporan. Namun demikian, serangan hewan liar sering terjadi pada musim kemarau.

"Untuk sementara kami menghimbau kepada masyarakat untuk membawa pulang hewan ternaknya, atau paling tidak memperkuat pagar di kandang. Sebagian warga memelihara ternak di ladang karena memudahkan untuk mengambil air dan pakan," katanya.

Kompas TV Mesin pesawat tiba-tiba mati sehingga pilot berusaha mendarat darurat di Pangkalan Gading.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com