Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo, Legenda dan Budaya Jawa

Kompas.com - 17/09/2018, 18:51 WIB
Amir Sodikin

Editor

Acara ritual adat lainnya adalah “Grebeg Maulud” atau biasa disebut “Sekaten”, yaitu perayaan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di acara ini selalu ada tabuhan gamelan Pusaka Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari, upacara Jamasan (membersihkan) Meriam Pusaka Kyai Setomi, serta pemberian sedekah Raja berupa gunungan di Masjid Agung.

Dua gunungan berupa tumpeng raksasa yang disebut Gunungan Jaler dan Gunungan Estiakan diarak dari Keraton Surakarta menuju Masjid Agung. Gunungan ini didoakan sebelum dibagikan ke masyarakat.

Kirab malam 1 Suro sampai sekarang selalu menjadi momentum yang paling meriah. Di acara ini, Keraton Surakarta rutin menggelar ritual Jamas dan Kirab Pusaka Keraton. Dari rangkaian acara ritual itu, yang paling ditunggu warga Solo adalah arak-arakan kebo bule Kyai Slamet.

Tampilnya kebo bule Kyai Slamet dalam kirab ini sebagai perpaduan antara legenda dan sage (cerita rakyat yang mendewakan binatang).

Mengutip dari laman situs web Kepustakaan Keraton Nusantara disebutkan bahwa sosok kerbau dihadirkan dalam kirab dan diikuti oleh para abdi dalem dan rakyat, sebagai simbol legitimasi keraton atas rakyatnya yang sebagian besar petani.

Peran kebo bule Kyai Slamet adalah sebagai simbol kekuatan yang secara praktis digunakan sebagai alat pengolah pertanian, sumber mata pencaharian hidup bagi orang-orang Jawa.

Simbol kebo bule Kyai Slamet adalah sebuah visi raja yang secara harfiah merupakan visi Keraton Surakarta yang ingin mewujudkan keselamatan, kemakmuran, dan rasa aman bagi masyarakatnya.

Solo kaya dengan simbol dan ritual budaya. Segala upacara adat, ritual adat, prosesi adat tradisi, dan ritual keagamaan kerap digelar dalam berbagai moment.

Nuansa sejarah dan budaya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat kota ini. Solo memang identik dengan legenda dan budaya Jawa. (MG Retno Setyowati/Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com