Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air Minim, Pemadaman Kebakaran Lahan di Sumsel Alami Kendala

Kompas.com - 14/09/2018, 16:27 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pasca-perhelatan Asian Games, lahan di wilayah Sumatera Selatan terbakar hebat hingga menyebabkan kabut asap telah masuk ke kota Palembang.

Kadis Ops Lanud Palembang, Mores Bonte mengatakan, saat ini ada tiga wilayah yang mengalami kebakaran lahan di Sumatera Selatan. Yakni Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Kecamatan Cengal di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Pangkalan Lampam OKI serta Tulung Selapan OKI.

Pemadaman di Tulung Selapan, menurut Mores, saat ini menjadi kendala para petugas pemadaman dari udara lantaran titik pengambilan air yang sangat minim.

“Hari ini ada empat heli yang telah diturunkan untuk pemadaman di sana. Tapi memang ada kendala soal pemadaman, karena heli harus antre mengambil air disebabkan sumber air hanya ada satu titik,” kata Mores di Palembang, Jumat (14/9/2018).

Baca juga: Kebakaran di Gunung Sindoro dan Sumbing Akan Dipadamkan Pakai Bom Air

Dia melanjutkan, kebakaran lahan di Tulung Selapan telah berlangsung hampir satu pekan. Akses menuju lokasi yang sulit tidak memungkinkan untuk dilakukan pemadaman dari darat.

“Jadi proses pemadaman hanya bisa melalui udara. Sekarang masih dalam proses pemadaman, jumlah lokasi yang terbakar ada puluhan hektar,” ujarnya.

Baca juga: Atasi Kebakaran Lahan di Pontianak, BNPB Kerahkan 10 Helikopter Water Bombing

Akibat kebakaran tersebut, Mores pun mengaku sebagian kabut asap mulai masuk ke wilayah Palembang. Pada pagi hari, kawasan bandara memiliki jarak pandang di bawah 3 kilometer.

“Tapi itu masih normal, jarak pandang di bawah tiga kilometer terjadi pada pagi hari. Mendekati siang sudah normal lagi,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com