Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa KKN Temukan Bayi Dibuang di Kebun Bambu

Kompas.com - 14/09/2018, 16:15 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR,KOMPAS.com – Sesosok bayi yang baru saja dilahirkan diduga dibuang ibu kandungnya di tengah kebun bambu milik warga di Desa Lambanan, Kecamatan Tinambung, Rabu Malam (13/9/2018). Lokasinya sekitar satu kilometer dari pemukiman warga.

Bayi yang ari-arinya masih menempel itu ditemukan menangis oleh sekelompok mahasiswa yang tengah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut. Bayi ini kemudian dibawa mahasiswa ke posko KKN sebelum dijemput petugas kesehatan dan polisi, lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar.

Penemuan sosok bayi yang terbalut selembar sarung dan masih berlumuran darah ini sempat menghebohkan warga setempat.

Berbagai dugaan pun muncul soal siapa orang tua bayi yang tega membuang darah dagingnya ke di tengah kebun bambu.

Salah satu mahasiswa yang menemukan bayi, Sulemana, mengaku sempat kaget mendengar tangis bayi tatkala ia tengah berjalan melintasi perkebunan bambu. Sulemana mencari sumber suara dan menemukan sesosok bayi terbalut selembar sarung.

"Kami kaget saat melintas tak jauh dari lokasi, tiba-tiba ada suara tangis bayi," katanya.

Baca juga: Bertahan Hidup 7 Jam, Bayi Cyclopia Hembuskan Nafas Terakhir

Para mahasiswa awalnya mengira itu suara makhluk halus yang sedang mengganggu perjalanan mereka. Namun, karena penasaran, para mahasiswa itu lalu mencari titik suara.

Aparat kepolisian dan petugas dari Pusat Layanan Terpadu Perempuan dan Anak (PTP2A) yang mendapat informasi dari mahasiswa pun segera menuju ke lokasi. Bayi mendapat perawatan di rumah sakit.

Menurut pihak rumah sakit, ditemukan irisan di bagian tali pusar yang diduga disebabkan benda tumpul. Sehingga, terjadi infeksi di bagian pusat bayi ini.

Kompas TV Selama ini sapi milik presiden dirawat pemiliknya untuk dikurbankan pada Idul Adha mendatang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com