Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Indah Turut Bantu Proses Evakuasi Intan ke Pusat Latihan Gajah

Kompas.com - 14/09/2018, 15:31 WIB
Citra Indriani,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak bernama Indah dilibatkan dalam proses evakuasi anak gajah liar yang terkena jeratan di Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau.

Indah bersama mahot (pawang gajah) menggiring anak gajah Pusat Latihan Gajah (PLG) Riau di Kecamatan Minas untuk pengobatan. Anak gajah yang sakit itu diberi nama Intan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, seekor anak gajah ditemukan terperangkap pada jeratan babi hutan di sekitar areal konsesi HTI PT RAPP, Kamis (13/9/2018).

"Evakuasi dilakukan oleh tim dengan melibatkan seekor gajah jinak binaan," ucap Suharyono pada Kompas.com, Jumat (14/9/2018).

Dia mengatakan, anak gajah yang terkena jeratan mengalami luka pada kaki depan sebelah kanan.

Baca juga: Sakit dan Lemas, Gajah 30 Ton Ini Harus Diinfus 130 Botol Per Hari

Tim evakuasi BBKSDA Riau yakni Kepala Bidang Wilayah II Heru Sumantoro bersama petugas medis drh Rini Deswita, drh Danang dan juga turut dibantu dokter hewan drh Andita Septiandini dari Yayasan Arsari serta sejumlah perawat hewan dan polhut.

Setelah dilakukan pengobatan dan perawatan medis, anak gajah tersebut digiring ke dalam truk untuk dievakuasi ke PLG Riau.

Lebih lanjut, Suharyono menjelaskan, anak gajah terkena jeratan berawal dari informasi masyarakat setempat.

"Pada tanggal 23 Agustus 2018 lalu, anak gajah dilaporkan terkena jeratan babi hutan. Pada saat itu, petugas melakukan pengobatan pada kaki depan sebelah kanan," kata Suharyono.

Setelah diobati, anak gajah dilepaskan kembali ke tempat semula, dengan harapan dapat bergabung ke kelompoknya.

"Namun,selama dua minggu dilakukan pengamatan, anak gajah hanya berputar-putar di lokasi semula. Sementara kelompoknya telah berada di lokasi lain dengan perkiraan jarak 57 kilometer dari keberadaan anak gajah yang tertinggal," ungkap Suharyono.

Baca juga: Kehilangan Belalainya, Bisakah Anak Gajah Ini Bertahan Hidup?

Berdasarkan laporan petugas yang  mengamati, terdapat kecenderungan berat badan anak gajah semakin menurun serta diare yang terlihat dari kotorannya.

Sehingga, petugas khawatir anak gajah semakin memburuk kondisinya.

Oleh karena itu, pihak BBKSDA Riau memutuskan untuk mengevakuasi anak gajah Sumatera liar tersebut.

"Evakuasi berjalan dengan lancar. Kini anak gajah sudah berada di PLG Riau untuk pengobatan lanjutan dan perawatan intensif. Anak gajah kita beri nama Intan," tambah Suharyono.

Dia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tim yang bekerja keras melakukan proses evakuasi.

Kompas TV Pemadam kebakaran tak bisa berbuat banyak untuk memadamkan api, karena titik api berada di atas bukit sehingga sulit dijangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com