Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Indonesia", Alasan Bocah Nursaka Bolak-balik Malaysia-Indonesia untuk Sekolah (2)

Kompas.com - 14/09/2018, 11:50 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

ENTIKONG, KOMPAS.com – Lonceng tanda masuk sekolah berbunyi. Para siswa yang sebelumnya terlihat masih bermain di halaman maupun di kelas, segera menuju lapangan di halaman sekolah.

Waktu sudah menujukkan pukul 07.00 WIB. Saka yang sudah sejak 30 menit lalu tiba di sekolah juga bergegas menuju barisan. Dengan postur tubuh yang gempal, Saka terlihat menonjol dibandingkan rekan-rekannya dalam barisan.

Semangat Nursaka untuk bersekolah sangat tinggi. Meski harus bolak-balik setiap hari dari Tebedu, Sarawak, Malaysia, menuju Sontas di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia, niat untuk bersekolah tak pernah surut.

Baca juga: Kisah Nursaka, Bocah SD yang Setiap Hari Bolak-balik Indonesia-Malaysia demi Sekolah di Tanah Air (1)

Nursaka bahkan termasuk siswa dengan prestasi di atas rata-rata, meski tak terlalu menonjol di kelasnya.

Saat ini, dia duduk di Kelas 3 SD Negeri 03 Sontas, sekitar 4 kilometer dari Pos Lintas Batas Negara (Entikong). Sehari-hari, Nursaka dinilai aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

“Anaknya pendiam, tapi penurut,” ujar Yakobus Suharno, wali kelas Nursaka, Kamis (13/9/2018).

Nursaka (8), bocah SD asal Indonesia yang melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia setiap hari demi bersekolah. Dia tinggal bersama keluarganya di di Tebedu, Malaysia, dan berangkat ke sekolah setiap hari di Entikong, Indonesia.KOMPAS.com/Yohanes Kurnia Irawan Nursaka (8), bocah SD asal Indonesia yang melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia setiap hari demi bersekolah. Dia tinggal bersama keluarganya di di Tebedu, Malaysia, dan berangkat ke sekolah setiap hari di Entikong, Indonesia.

Nursaka juga tak pernah absen di kelas. Dia selalu masuk sekolah, kecuali sakit atau hujan deras yang menghalangi. Meski demikian, kerap pula dalam keadaan sakit, Nursaka memaksakan diri untuk masuk sekolah, walau akhirnya tertidur di dalam kelas.

Terkadang, apabila sedang musim arus mudik atau hari besar lainnya, Saka terlambat datang ke sekolah karena perlintasan ramai dan macet.

Baca juga: Beasiswa untuk Nursaka, Bocah SD yang Setiap Hari Bolak-balik Indonesia-Malaysia demi Sekolah

Saka, panggilan akrabnya juga tak pernah lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah.

“Anaknya rajin mengerjakan PR. Dulu pernah saya suruh push-up karena tidak mengerjakan PR, tapi karena badannya yang besar, dia ngos-ngosan dan tidak berani lagi untuk tidak mengerjakan PR-nya,” ungkap Yakobus.

Di sekolah, Nursaka bergembira bermain dengan teman-temannya. Dia ikut berlarian berkejaran ke sana-ke mari.

Namun, menurut Yakobus, Nursaka juga tergolong anak yang pendiam dan sedikit penyendiri.

Nursaka saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas 3, SD Negeri 03 Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (13/9/2018).KOMPAS.com/Yohanes Kurnia Irawan Nursaka saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas 3, SD Negeri 03 Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (13/9/2018).

Senada dengan Yakobus, Kepala SD Negeri 03 Sontas, Halijah juga mengungkapkan keseharian Saka di sekolah. Sejak duduk di kelas 1, Saka dikenal sebagai siswa yang baik.

“Pengamatan kami, anaknya tidak terlalu nakal. Prestasi juga bagus, meski tidak terlalu menonjol,” ungkap Halijah.

Nursaka, menurut dia, merupakan satu-satunya siswa yang tinggal di Tebedu karena mengikuti kedua orangtuanya. Sebelumnya juga pernah ada, namun sudah cukup lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com