BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Satgas Insitut Teknologi Bandung (ITB) membuat beberapa prototipe shelter dan hunian sementara dari bambu dan dinding bambu plester.
Nantinya, prototipe ini akan menjadi shelter atau hunian sementara bagi para korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti diketahui, gempa meluluhlantakkan sebagian wilayah Lombok. Kerusakan terbesar terjadi di Lombok Utara, sehingga warga tinggal di tenda pengungsian.
Selain itu, ITB juga membangun Posko ITB-Unram sebagai pusat koordinasi kegiatan bantuan ITB-Universitas Mataram (Unram) untuk korban gempa Lombok dengan model Geodesik Dome 3V.
Baca juga: Pasca-Gempa Lombok, Pemerintah Beri Kelambu Berinsektisida untuk Cegah Malaria
Berdasarkan rilis yang diterima Kompas com, pembuatan dome tersebut diinisisasi Andry Widyowijatnoko dari Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, ITB.
Adapun lokasi pembuatannya berada di Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Proses pengerjaan dome dimulai 7 September 2018 dan rencananya akan diresmikan rektor Universitas Mataram.
Dalam proses pengerjaannya, terdapat 10 orang yang tergabung dalam tim. Enam orang di antaranya, mahasiswa ITB dan empat lainnya tukang.
Bentuk dari dome yang menyerupai kubah setengah lingkaran dengan bahan dasar bambu dan menggunakan sambungan khusus memang agak unik dari posko yang lain.
"Proses pengerjaan saat ini sudah selesai pemasangan rangkanya. Akan dilanjutkan dengan pemasangan membran penutup luarnya," kata Andry dalam rilisnya, Jumat (14/9/2018).
Baca juga: Fakta Terbaru Gempa Lombok, Pengungsi Terserang Malaria hingga Kerugian Rp 10,15 T
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.