Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan di SPN Dirgantara, KPAI Disdik Kepri dan Kompolnas Rapat Bersama

Kompas.com - 14/09/2018, 11:33 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Sebagai tindaklanjut penanganan kasus dugaan kekerasan dan pendidikan semi militer di SPN Dirgantara Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

KPAI sudah mengirimkan surat kepada Gubenur Kepri untuk difasilitasi rapat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

OPD teraebut diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas PPA/P2TP2A, dan Inspektorat Prov Kepri ditambah Kapolda Kepri.

Selain itu, KPAI juga mengundang langsung Kompolnas dan Kemdikbud RI untuk turut hadir dalam rapat koordinasi untuk membahas dugaan kekerasan dan adanya ruangan yang seperti sel tahanan disekolah tersebut.

Baca juga: Kasus Kekerasan di Sekolah Semimiliter, Pihak SPN Dirgantara Akhirnya Minta Maaf

KPAI mengutip keterangan Kepala Dinas Pendidikan Prov Kepri di beberapa media, ada beberapa SMK penerbangan di Batam yang diduga juga menerapkan pendidikan semimiliter dan masih menerapkan hukuman fisik.

"Lembaga pendidikan seharusnya zero kekerasan dan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik," kata Retno Listyarti Komisioner KPAI Bidang Pendidikan melalui pesan tertulisnya ke Kompas.com, Jumat (14/9/2018).

Retno mengatakan KPAI sudah berkoordinasi dan mengirim surat kepada Ketua Kompolnas, pihak Kompolnas menyambut baik dan bersedia hadir dalam rapat koordinasi dan juga akan melakukan pengawasan ke Batam.

Baca juga: 6 Fakta Sekolah yang Memiliki Sel Tahanan di Batam

"KPAI juga akan ke Batam untuk bertemu korban dan keluarga korban serta untuk pengawasan langsung ke sekolah," jelas Retno.

Selain itu Retno mengaku pihaknya juga sudah mengirimkan surat ke Mendikbud RI untuk mengirimkan perwakilan dalam rapat koordinasi di kantor Gubenur dan sekaligus pengawasan ke sekolah.

"Pihak LPSK juga sudah menghubungi KPAI untuk ikut melakukan pengawasan bersama di Batam," tambah Retno.

Baca juga: Dituduh Mencuri, Siswa SPN Dirgantara Diduga Dihajar Saat Ditangkap

Lebih jauh Retno mengatakan rapat koordinasi ini akan dilaksanakan, Senin (17/9/2018) mendatang di Kantor Gubenur.

Ruang Konseling harus ramah anak

Lebih jauh Retno mengaku keberadaan ruang konseling di sekolah sangatlah baik, akan tetapi ruang tersebut harus ramah anak bukan malah menakutkan bagi si anak atau peserta didik sekolah tersebut.

Seperti yang ada di SPN Dirgantara, secara fisik ruang konseling dan pembinaan mental di sekolah itu jauh dari nyaman apalagi ramah anak. Ruangan itu lebih terlihat seperti gudang.

Baca juga: Kejadian di SPN Dirgantara Batam, Ini Kata Kadisdik Kepri

Jika membandingkan dengan ruangan konseling yang pernah didatangi Komisioner KPAI Bidang Pendidikan di beberapa sekolah, seperti di SMAN 3 Jakarta, SMAN 13 Jakarta, SMAN 1 Semarang dan SMP Dwijendra Bali, yang sangat nyaman. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com