KOMPAS.com - Titik api terpantau di kawasan Gunung Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah, sejak kebakaran yang terjadi pada Senin (10/9/2018)
Sebanyak 541 orang pendaki kemudian dievakuasi dari puncak Gunung Sumbing sehari setelahnya, Selasa (11/9/2018).
Sebelum terjadi kebakaran, seluruh pendaki ini naik melalui tiga base camp, yaitu Adipuro (74 orang), Mangli (53 orang), dan Butuh (414 orang).
Akibat kebakaran ini, seluruh jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Musim kemarau yang ada menyebabkan rumput di kawasan gunung kering, sehingga membuat api cepat menyebar.
Baca juga: 4 Fakta Kebakaran di Gunung Sumbing, Evakuasi Ratusan Pendaki hingga Kendala Pemadaman
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Sutopo Purwo Nugroho, turut memberikan informasi mengenai kebakaran hutan ini melalui akun Twitter miliknya, @Sutopo_PN.
Lebih dari 200 hektar lahan terbakar. Upaya pemadaman pun terus dilakukan oleh tim gabungan.
Sutopo menyampaikan, pemadaman terkendala karena tidak adanya sumber air, sehingga pemadaman api dilakukan dengan dahan pohon.
Berikut video aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang memadamkan api dari salah satu video yang diunggah di akun Sutopo:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Aparat TNI berperang melawan api kebakaran hutan dan semak belukar di lereng Gunung Sumbing di Kabupaten Wonosobo. Hanya dengan dahan pohon untuk mematikan api. Sumber air tidak ada. Api cepat menyebar karena rumput kering. pic.twitter.com/VidYmfc71S
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 13 September 2018