Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kernet Bus Masuk Jurang Akan Dioperasi di RS Bhayangkara Sukabumi

Kompas.com - 12/09/2018, 18:58 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kernet mikrobus pariwisata Jakarta Wisata Transport, MA (26)
akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara - Setukpa Polri, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (12/9/2018) pagi.


MA yang diduga orang terakhir mengemudikan mikrobus berpenumpang wisatawan itu terjun bebas di Tanjakan Letter S, Kampung Bantarselang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/9/2018) pukul 12:00 Wib.


Di RS Bhayangkara, rencananya MA akan menjalani penanganan patah tulang dengan operasi pemasangan pen.

MA mengalami dua lokasi patah tulang pada bagian tangan kanan, yaitu di siku dan bahu.

"Rencananya akan dilakukan operasi hari ini, apabila hemoglobinnya stabil. Sekarang masih rendah, masih menunggu stabil," ungkap Kepala RS Bhayangkara, AKBP dr Much. Sofwan kepada wartawan di ruangannya, Rabu (12/9/2018) sore.

Baca juga: Kesaksian Tisna, Korban Selamat Kecelakaan Maut di Sukabumi

Saat ini, lanjut dia, pasien sudah dipindahkan ke ruang perawatan bersama pasien lainnya.

Sebelumnya, saat tiba pagi hari langsung ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD).

"Sekarang pasien sedang mendapatkan transfusi untuk meningkatkan hemoglobinnya dan kembali stabil," ujar Sofwan. 

Menurut dia, kondisi pasien pada umumnya stabil, tidak ada pendarahan, kedua kakinya baik. Begitu juga tingkat kesadarannya normal karena sudah lebih 2 x 24 jam dan sudah bisa berkomunikasi dengan baik.

"Tadi saya ngobrol sama dia, saya tanya kamu apanya, jawabnya kernet," tutur Sofwan.

"Terus saya tanya juga siapanya ini ada perempuan di sini, ia jawab istrinya," sambung dia.

Sementara mengenai operasi tulangnya, Sofwan menjelaskan, membutuhkan waktu paling cepat sekitar 3 hingga 4 jam. 

"Ini cederanya kategori berat, jarang patah hingga dua tulang. Satu lengan atas dengan bahu dan satu lengan bawah pada siku," jelas dokter spesialis ortopedi itu.

Baca juga: Sopir Bus yang Alami Kecelakaan Maut Sukabumi Alami Patah Tulang

Pemulihannya, lanjut Sofwan, perlu sedikitnya empat hari, lalu bisa pulang.

Namun,pasien masih perlu rawat jalan, pada minggu pertama kontrol dan minggu kedua cabut jahitan.

"Selama tiga bulan tangannya harus memakai arm sling atau kain gendongan. Karena tulang yang patahnya belum nyambung," tutur dokter itu.

Informasinya, pasien AM didampingi istrinya di salah satu ruangan di RS Bhayangkara.Dia mendapatkan pengamanan ketat dua anggota Polres Sukabumi yang dilengkapi senjata laras panjang.

Kompas TV Korban lain, Aisyah, menangis mengingat peristiwa nahas yang merenggut nyawa sebagian temannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com