Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Kirim Surat Peringatan ke Peternakan Ayam di Geopark Gunung Sewu (3)

Kompas.com - 12/09/2018, 17:58 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Surat peringatan akan segera dikirimkan pada satu sampai dua hari ke depan. "Mungkin (dikirim) besok atau lusa," katanya

Menurut dia, hasil koordinasi dengan semua pihak hari ini diketahui ada beberapa informasi yang tidak benar. Dia mencontohkan, jika perusahaan tersebut sudah memiliki instalasi pengolahan limbah (Ipal).

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat 4 Geopark Indonesia yang Diakui Dunia

 

"Tadi kami rapat ternyata tidak semua betul. Ternyata pengusaha sudah menyiapkan ipal. Dan (saluran pembuangan ke ) luweng sebenarnya untuk (pembuangan) air hujan. Siapapun tidak akan bertaruh, perusahan besar mosok kotoran akan di masukkan ke luweng," ujarnya.

Pemerintah mengklaim jika masyarakat disekitar padukuhan Tonggor tidak ada yang memprotes terkait keberadaan peternakan. Sebab, masyarakat mendapat pekerjaan, selain itu bisa memanfaatkan pupuk dari limbah.

"Masyarakat di sana tidak ada yang protes lho. Kalau protes pak dukuh dan pak lurah sudah ke sini,"ujarnya.

Kawasan geopark

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengakui lokasi tersebut memang berada di kawan geopark Gunung Sewu.

Namun demikian, pihaknya memastikan jika geopark tidak menutup bagi iklim investasi, tetapi harus memperhatikan beberapa aspek diantaranya pemenuhan perizinan, yang didalamnya ada amdal.

Geopark Gunung Sewu memiliki luas luas lebih kurang 1.802 km2, terdapat 33 geosite, untuk Gunungkidul 13 lokasi, Pacitan 13 lokasi, dan Wonogiri 7 lokasi.

Geopark Gunung Sewu, yang sudah masuk dalam Global Geopark Network (GGN) di konferensi Asia Pasific Global Network oleh UNESCO di Sanin, Kaigan, Jepang, pada 2015 lalu.

 

Hary mengatakan, kawasan geopark tidak anti investasi, namun demikian tetap harus memperhatikan norma dan anturan yang berlaku.

"Di situ ada konservasi edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak lepas dari aturan yang berlaku di daerah tersebut," katanya. 

General Manager Geopark Gunung Sewu Budi Martono mengatakan, meski kemungkinan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian kembali Geopark Gunung Sewu pada 2019 mendatang.

"Saya kira tidak mas, Polemik ini kan pasiti ada tindak lanjutnya, dan bila bener ada dampak (terkait pencemaran) bisa mempengaruhi revalidasi (penilaian kembali geopark oleh UNESCO) 2023,"katanya

Dia berharap perusahaan bisa melakukan pengolahan limbah secara baik sehingga tidak mencemari lingkungan. "Semoga pengolahan limbahnya menggunakan teknologi canggih," ujarnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com