Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Kongres UCLG-ASPAC 2018, Risma Bicara soal Inovasi Lingkungan

Kompas.com - 12/09/2018, 16:32 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dyandra Convention Centre Surabaya, Rabu (13/9/2018), menjadi venue dibukanya Kongres ke-7 United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) 2018.

Ratusan pemerintah daerah dan pemerintah kota dari negara se-Asia Pasifik itu berkumpul di gedung pertemuan yang terletak di Jalan Basuki Rahmat.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka kongres dengan mempresentasikan topik bertajuk "Opening Remarks: Training Event Perubahan Iklim.

Dia juga menyambut hangat para tamu yang datang dan melihat berbagai stan milik negara yang mengikuti Kongres ke-7 UCLG-ASPAC 2018.

Baca juga: 5 Berita Terpopuler Nusantara, Warga Kampung Dolly Gugat Risma hingga Fakta Si Macan Asia

Risma berkomitmen menjadikan Surabaya bersih dan membuat lingkungan tetap terpelihara dengan baik. Salah satu cara untuk mencegah perubahan iklim adalah menekan jumlah sampah.

Risma juga menyebut berbagai bentuk pengolahan sampah yang dilakukan Pemkot Surabaya, salah satunya, kata Risma, seperti penggunaan botol untuk warga yang ingin menaiki Bus Suroboyo dan larva pemakan ompos.

"Saya mencoba by data tentang penurunan penyakit, supaya apa orang yakin. Kadang orang bilang, 'apa hubungannya kesehatan dengan lingkungan?' Kadang (orang) enggak bisa ngaca," tutur Risma.

Surabaya sebagai tuan rumah Kongres ke-7 UCLG-ASPAC 2018 menempatkan inovasi sebagai tema besar pada kegiatan akbar itu.

Baca juga: Saat Sepatu Risma Terbang di Lapangan Sepakbola

Risma sendiri mengaku juga akan menerapkan inovasi di bidang lingkungan, yakni penggunaan pohon cemara udang yang diadaptasi dari Thailand.

"Mangrove bisa juga, tapi di Surabaya utara enggak bisa, makanya pakai cemara udang. Daerah yang selamat dari tsunami ada cemara udangnya," katanya.

Kongres ke-7 UCLG-ASPAC di Surabaya ini akan berlangsung selama empat hari, dimulai pada tanggal 12-15 September 2018.

Sekitar 800 orang peserta dari 40 kota di dunia juga bakal disuguhi budaya dsn ciri khas arek Suroboyo. Selain agenda kongres dan diskusi, peserta juga dibawa berkeliling untuk melihat kegiatan bertajuk Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.

Pemkot Surabaya juga menyuguhkan pertunjukan kesenian berupa pertunjukan musik di sepanjang Jalam Tunjungan.

Pertunjukan serupa juga akan dihelat di sepanjang bantaran Sungai Kalimas. Para peserta akan dibawa menyusuri sungai menggunakan perahu dari dermaga-dermaga menuju Jalan Tunjungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com