Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Amar Ma'ruf, Upaya Para Santri Muda untuk Menyukseskan Pemilu

Kompas.com - 12/09/2018, 16:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menghadiri deklarasi Jaringan Amar Ma'ruf (JAM) di komplek Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (10/9/2018) malam.

JAM merupakan wadah untuk mengakomodir semangat kaum santri dan masyarakat kaum muda untuk menyukseskan Pemilu 2019.

"Salah satu motif utamanya adalah bagaimana agar Kyai Ma'ruf Amin menang pada Pilpres 2019 mendatang," kata Muhaimin, usai kegiatan deklarasi, Senin malam.

Muhaimin menyebut, calon wakil presiden Ma'ruf Amin merupakan simbol pemersatu umat serta gerakan Islam di Indonesia yang menjadi jembatan agar aspirasi umat Islam masuk dalam sistem pemerintahan.

Baca juga: Di Hadapan Para Santri, Prabowo Salah Sebut Kroasia Sebagai Juara Piala Dunia

JAM, jelasnya, akan bekerja menjaring pendukung dari non partai, terutama masyarakat floating (mengambang) yang masih ragu-ragu dan belum menentukan pilihannya.

"Ada masyarakat banyak yang mengira/salah faham kepada Kyai Ma'ruf Amin dan Pak Jokowi nanti kita dekati, kita jelaskan, ajak diskusi, yang paling penting pencerahan," katanya.

Menurutnya kalangan tersebut dibutuhkan untuk menopang suara kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin meskin merujuk pada survei pasangan tersebut masih tinggi.

Saat ini JAM sudah dideklarasikan di DKI Jakarta, Kabupaten Magelang (Jawa Tengah), dan menyusul Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah) serta Sumatera Utara.

Terkait maraknya komentar di media sosial yang cenderung menyerang pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Muhaimin memandang hal itu sebagai kewajaran dalam berdemokrasi. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak serius menanggapinya.

Baca juga: Maruf Amin Tak Lupakan Almamaternya Sebagai Santri Tebuireng

"Ada yang membangun opini, mempengaruhi masyarakat, adalah hal wajar dalam demokrasi, tidak perlu serius menanggapinya, anggap saja itu bagian kreatifitas menjelang Pemilu, jadi ndak usah tegang-tegang," jelasnya.

Ketua JAM Nasional Jazilul Fawaid, menambahkan anggota JAM berasal dari kalangan santri dan masyarakat biasa, yang sebagian besar merupakan pemuda. Di Magelang tercatat ada 70 anggota yang akan bekerja memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Target kita JAM ada merata di seluruh daerah di Indonesia," kata Jazilul.

Jazilul menegaskan JAM berkomitmen untuk selalu menebarkan amal kebaikan di lingkungan masyarakat, menjauhi hal-hal negatif yang dapat memecah belah, serta mensukseskan pemilu.

"Jangan sampai ada golput pada Pilpres 2019 mendatang. Dan yang paling utama, kita mendorong golongan yang mempunyai visi ulama dan santri," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com