Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Rintisan Mantan TKI Lampung Timur yang Pernah Berjaya...

Kompas.com - 12/09/2018, 15:30 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG TIMUR, KOMPAS.com - Dendangan musik dangdut sayup-sayup terdengar dari sebuah blok pasar di Desa Gunun Terang, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur.

Langkah demi langkah terus mengayun, menghampiri sumber suara. Lirik lagu pun makin kentara. Tertangkap lirik lagu berbunyi...

Sementara kasih sayang yang ku berikan

Engkau anggap tuk membayar

Hutang cinta yang ku pinjam

Kalau belum lunas, mengapa tak menagih lagi

Haa..haaa..haaa..haa...

Kalau hanya untuk mengejar laki-laki lain

Buat apa sih, benang biru kau sulap menjadi kelambu

....


Ya, lagu itu didendangkan artis kawakan Meggi Z di era tahun 90-an. Lagu itu berjudul "Benang Biru".

Sumber suara dari sebuah kios pecah belah. Seorang perempuan berpotongan rambut pendek cepak ditemani lagu itu, nampak sibuk menyeka perabot dagangannya yang ditempeli debu dari jalanan.

Katami (48) pemilik kios pecah belah. Diketahui adalah seorang purna pekerja migran Indonesia (PMI) dari Lampung Timur. Lebih dari lima tahun ia menghabiskan waktunya untuk berniaga di pasar yang awalnya dirintis alumni PMI.

Baca juga: 4 Fakta Pasca Pelantikan Gubernur dan Wakilnya, Penurunan Kemiskinan hingga Ajak TKI Pulang

Blok tempat kios Katami berdiri, terlihat penuh terisi. Ada kios sepeda dan onderdilnya, kios furniture, kios pakaian,kios foto copy, dan pulsa.

Beberapa blok kios lainnya terlihat tak berpenghuni. Aktivitas jual beli pun terasa senyap tak bergairah pada siang itu.

“Ya beginilah kondisinya setiap hari, tapi ya ada saja yang membelinya,” kata Katami saat ditemui Kompas.com, sepekan lalu.

Meski terlihat sepi, Katami mengaku, usahanya hingga kini terus berjalan. Tak pelak setiap hari, dia meraup keuntungan tak kurang dari ratusan ribu rupiah.

"Memang tidak terlalu ramai mbak, tetapi setiap hari ada saja yang belanja. Dalam sehari, sepi-sepi begini lumayanlah, bisa meraup keuntungan Rp200 ribu-300 ribu rupiah per hari," lanjutnya.

Dia pun mengaku, telah memiliki lima kios di pasar tersebut. Beberapa digunakan untuk gudang, sisanya display dagangan.

Lima tahun ia merantau ke negeri orang, menjadi Pekerja Rumah Tangga (PRT). Gaji demi gaji per bulan dia kumpulkan, membuatnya mampu mengembangkan usaha pecah belah di pasar itu.

Ketika ditanya, lebih senang menjadi PMI atau pengusaha? Katami bersemangat menjawab, “Lebih enak jadi pengusaha, apalagi di kampung sendiri lebih tenang karena lebih dekat dengan keluarga,” tuturnya.

Dia pun lebih mantap untuk tidak lagi menjadi pekerja di luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com