Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Peternakan Ayam di Jantung Geopark Gunung Sewu (2)

Kompas.com - 12/09/2018, 15:00 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Sementara itu, Kepala Unit Peternakan Semanu PT Widodo Makmur Unggas, Hanan Rustandi, mengatakan, pihaknya tidak bisa menjawab mengenai proses perizinan karena diurus oleh manajemen.

Baca juga: Nasib Hendrik Brocks, Pebalap Legendaris Peraih 3 Medali Emas Asian Games asal Sukabumi (1)

Namun demikian, dia memastikan bahwa limbah tidak akan mencemari kawasan karst.

"Saya perlu klarifikasi bahwa limbah yang kami hasilkan ini berbeda dengan peternakan ayam seperti di kandang bambu yang kotorannya akan bermasalah sebab kami sudah ada mekanisme menangani limbah jadi pupuk organik bermanfaat," katanya.

Dia menjelaskan, perusahaan tersebut memproduksi telur ayam hingga menetas dan dijual dalam bentuk bibit.

Pihaknya juga sudah menyiapkan wadah plastik setinggi 60 cm yang berfungsi untuk menampung kotoran ayam. Kotoran akan ditampung di wadah selama enam bulan atau mulai dari ayam masih kecil hingga siap dipanen. Selain itu, lantainya terbuat dari cor semen yang diklaim tidak akan meresap.

Baca juga: Kisah Tukang Ojek yang Dikira Perompak Setan Botak Pembunuh Polisi

Adapun limbah ini untuk dijadikan pupuk yang dikomposisi secara alami. Saat ini, pupuk tersebut lanjutnya sudah dipesan petani Gunungkidul.

"Jadi mana mungkin ini kami buang (kotoran ayam) kalau bisa bermanfaat dan jadi uang," katanya.

Terkait limbah cair, Hanan mengakui, pihaknya tetap memiliki limbah air dari hasil pembersihan kandang atau sisa-sisa minuman ayam.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya menggunakan sistem air minum modern yang bewujud seperti dot bayi sehingga ayam langsung minum. Limbah air hasil pembersihan kandang akan ditampung dengan menggunakan tata kelola IPAL sesuai standar perusahaan besar lainnya.

"Sehingga saya janji tidak akan ada limbah yang mempengaruhi lingkungan seperti yang ditakutkan. Saya jamin itu," katanya.

Baca juga: Cerita Hinayah Raih Emas di Asian Games, Awalnya Diragukan tetapi Bikin Kejutan

Hanan mengakui, saat ini sudah ada ayam di kandang. Namun belum dalam skala besar karena masih ditujukan hanya untuk pelatihan.

"Karena pegawai di sini belum paham, maka dilakukan pelatihan," katanya.

Dari pantauan di lokasi, sudah ada aktivitas pekerja yang membangun peternakan diketahui dari truk keluar masuk membawa batu putih. Selain itu, para wartawan tidak diperkenankan mengambil gambar di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com