“Sektor permodalan menjadi kendala, saya modalnya kecil. Mau pinjam ke bank, prinsip bankable terkadang belum berhasil saya tembus. Semoga ke depan akan ada pemodal,” sebutnya.
Jika memiliki modal, dia akan membeli mesin pengemas serbuk jahe dalam jumlah besar. Saat ini, mesin sederhana hanya bisa mengemas jahe ratusan bungkus per bulan.
Ketika ditanya apakah ia pernah rugi, sambil tersenyum Aidil mengatakan, bisnisnya beberapa kali gagal.
“Tapi saya tetap semangat. Dulu di awal, bahkan toko pun tak mau memajang produk saya. Karena merk lokal, bukan merk ternama. Sekarang pelan-pelan mulai banyak toko dan kios memajang produk saya,” imbuhnya.
Aidil terus bergerak, skala rumahan dengan impian mampu meningkatkan kemakmuran petani jahe di Aceh. Dia terus berusaha semampunya, sepanjang usia bumi.
“Saya tak akan menyerah, saya akan berusaha sekuatnya untuk mengembangkan produk ini dan untuk kemakmuran petani jahe,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.