MAJENE, KOMPAS.com – Dampak kemarau panjang sejak lebih dari dua bulan terakhir membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mulai mengalami krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga pegunungan di Kelurahan Tande terpaksa turun ke lembah.
Kondisi ini diperparah setelah sumur bor bantuan badan Geologi dan Kementerian ESDM yang memasok air ke rumah-rumah penduduk selama ini rusak dan tak befungsi sejak sebulan terakhir.
Jaringan instalasi sumur bor ini bisa memasok sumber air bersih kepada 150 kepala keluarga di Pegunungan Tande.
“Sudah lebih dari sebulan rusak, warga Tande terpaksa turun gunung mencari air bersih,” jelas Sulaeman, warga yang juga operator sumur bor.
Baca juga: Pascagempa, Warga Senaru di Lombok Utara Krisis Air Bersih
Dengan berjalan kaki setiap hari, warga terpaksa memikul jerigen atau wadah apa saja untuk menampung air dari salah satu sumur warga yang berada di lembah.
Agar tak kesulitan berjalan dan mendaki di tanjakan atau puncak gunung, warga umumnya hanya memikul 2 atau 4 jerigen berapasitas 5 liter air agar ringan dibawa.
Warga berharap pemerintah mencari solusi untuk mengatas krisis air bersih di wilayah ini, apalagi musim kemarau diperkirakan masih akan berlangsung lama. Itu artinya warga akan semakin kesulutan mendapatkan sumber air bersih yang cukup.
Baca juga: Warga Borobudur Mulai Krisis Air Bersih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.