Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kali Diperiksa KPK dalam Kasus Mafia Anggaran, Wali Kota Tasikmalaya Pasrah

Kompas.com - 12/09/2018, 07:47 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman berharap pemeriksaan dirinya ketiga kali oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus mafia anggaran adalah yang terakhir.

"Saya sudah dua kali diperiksa sebagai saksi tersangka Yaya Purnomo oleh KPK. Mudah-mudahan pemeriksaan selanjutnya yang terakhir kalinya," jelas Budi kepada wartawan di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, Senin (10/9/2018).

Dalam kasus yang membuat dirinya bolak-balik ke KPK untuk diperiksa sebagai saksi, Budi pasrah. Ia menyerahkan proses selanjutnya ke lembaga anti-rasuah tersebut.

"Hal ini saya serahkan ke KPK semuanya. Saya sebagai warga negara apabila dimintai keterangan pasti diikuti prosesnya dan menghargai proses hukum," tambah Budi.

Diberitakan sebelumnya, KPK memeriksa ajudan dan mantan ajudan Wali Kota Tasikmalaya dua periode Budi Budiman, Rabu 8/8/2018).

Baca juga: Diperiksa KPK, Wali Kota Tasikmalaya Ditanya soal Proposal Proyek Infrastruktur

Kedua Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu adalah Pepi Nurcahyadi dan Galuh Wijaya yang diperiksa sebagai saksi kasus suap sekaligus operasi tangkap tangan terhadap Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI Yaya Purnomo.

Selain pemeriksaan ajudan dan mantan ajudan Wali Kota Tasikmalaya tersebut, dua pejabat di lingkungan Pemkot Tasikmalaya lainnya pun turut diperiksa KPK dalam kasus sama, yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Cecep Zainal Kholis, dan Sekretaris Dinas PUPR Kota Tasikmalaya Adang Mulyana.

Budi pun sempat mengakui bahwa proposal yang diamankan KPK dari tersangka berasal dari Kota Tasikmalaya bersama dua daerah lainnya, Kabupaten Kampar dan Kota Dumai. Ketiga daerah itu mengajukan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk APBD Perubahan Tahun 2018.

"Saya mengenal Yaya Purnomo sebagai orang dari Kementerian Keuangan. Waktu itu sudah sore dan tutup kantor kementeriannya. Kami pun mentitipkan proposal itu kepada Yaya Purnomo," jelas Budi.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Siap Diperiksa KPK Terkait Kasus Mafia Anggaran

KPK pun masih terus menelusuri kasus suap dana perimbangan daerah dari Kementerian Keuangan dengan tersangka Yaya Purnomo. KPK pun terus mendalami proses penganggaran sebagai ororitas pusat dengan dengan daerah kepada Bupati Kampar Azis Zaenal, Wali Kota Dumai Zulkifli AS dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com