Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tisna, Korban Selamat Kecelakaan Maut di Sukabumi

Kompas.com - 12/09/2018, 05:52 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Tragedi kecelakaan maut yang menewaskan 21 orang di jalur alternatif Cikidang-Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018) lalu, menyisakan trauma mendalam bagi Tisna Pratama (20).

Dalam kondisi penuh luka dan tak sadarkan diri, Tisna langsung dibawa ke rumah sakit setempat sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Siloam, Bogor.

Tisna merupakan salah satu penumpang yang selamat dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut. Bus pariwisata bernomor polisi B 7025 SGA yang ditumpanginya bersama rekan-rekan kerjanya itu terjun ke jurang sedalam 31 meter.

Dalam kejadian itu, 21 penumpang meninggal dunia. Sementara, 17 penumpang lainnya harus dirawat di rumah sakit karena luka parah di beberapa bagian tubuhnya.

Raut wajah Tisna tampak dirundung kesedihan ketika kembali mengingat tragedi memilukan yang terjadi di akhir pekan itu.

Baca juga: Sopir Bus yang Alami Kecelakaan Maut Sukabumi Alami Patah Tulang

Peristiwa Sabtu kelabu itu telah merenggut nyawa rekan-rekan kerjanya.

Tisna mengaku, sebelum kecelakaan itu terjadi, bus yang mengangkut seluruh karyawan salah satu perusahaan diler sepeda motor di Bogor itu sempat mengalami masalah di tengah perjalanan.

Bus mengalami bocor solar sebanyak dua kali di kawasan Lido dan Cikreteg sebelum tiba di lokasi kejadian.

"Setelah dibetulin sama sopirnya, bus jalan lagi. Waktu itu, kami semua enggak curiga," ungkap Tisna, saat ditemui di Rumah Sakit Siloam, Bogor, Selasa (11/9/2018).

Tisna menuturkan, rasa khawatir mulai muncul ketika sopir bus memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat memasuki jalur Cikidang, Sukabumi.

Kekhawatirannya pun makin jadi saat bus mulai melaju secara tak wajar.

Tisna yang berprofesi sebagai sales suku cadang motor di perusahaan diler itu merasa, sopir bus memaksa memasukkan gigi mobil ke posisi rendah ketika bus melaju kencang.

"Waktu itu saya paksa untuk tidur supaya enggak kepikiran. Biar tenang. Saya ngerasa ada yang enggak beres," kata Tisna.

"Saya ngerasa bus seperti masuk gigi rendah, kan kerasa tuh ya, terus tiba-tiba melayang dua kali, dar, dar gitu," tambahnya.

Tisna pun terbangun dari setengah tidurnya. Dia melihat seluruh penumpang panik. Seketika, ia merasa tubuhnya melayang beberapa detik.

Tisna yang duduk di bangku paling belakang ikut terpental ke depan bersama seluruh penumpang. Ia kemudian tak sadarkan diri.

Tak lama, ia pun tersadar dari pingsannya. Dia melihat di sekelilingnya sudah banyak jenasah. Kondisi di dalam bus hancur.

Dengan tertatih-tatih, Tisna mencoba mencari celah untuk keluar dari dalam bus sambil meminta pertolongan.

Baca juga: Sopir Bus yang Terjun ke Jurang di Sukabumi Sempat Diingatkan Jangan Ngebut

Beruntung, tubuh Tisna dapat dievakuasi keluar bus berkat bantuan warga.

"Saya sadar, sudah di truk dibawa sama warga ke rumah sakit. Suasana saat itu, banyak teman saya sudah tegeletak dan darah di mana-mana," kenangnya.

Atas kejadian itu, Tisna mengalami luka benturan keras di kepala dan luka di tangannya. Dia tidak menyangka, acara berlibur ke wisata arung jeram bersama seluruh karyawan tempatnya bekerja berubah menjadi musibah.

"Jelas saya takut, saya trauma. Niat mau senang-senang, malah seperti ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com