KOMPAS.com - Pesan terakhir dari salah seorang penumpang sebelum terjadi kecelakaan di jalur Cikidang menjadi terpopuler di Kompas.com pada hari Selasa (11/9/2018).
Selain itu, kisah Eko Purnomo yang kehilangan akses masuk ke rumahnya sendiri di Bandung menjadi trending.
Berikut 5 berita terpopuler di Kompas.com hari kemarin.
Deden, rekan korban, mengatakan, sempat berkomuniasi dengan Enday sebelum kecelakaan terjadi. Enday adalah salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan mikro bus di jalur Cibadak-Pelabuhanratu beberapa waktu lalu.
"Masih kontak sama Enday, masih komunikasi pukul 12.00 WIB siang tadi," katanya.
Namun setelah itu, kata Deden, komunikasi dengan kerabatnya itu terputus.
"Iya, keluarga juga mitra bisnis juga, tadi siang itu kontak lewat WhatsApp, katanya masih ada tagihan nih Rp 600.000 bisa enggak, saya jawab bisa, namanya kan rekan bisnis, sudah itu enggak ada kontak lagi," katanya, Sabtu (8/9/2018).
Baca berita selengkpanya: Pesan Terakhir Korban Tewas sebelum Busnya Masuk Jurang di Sukabumi
Eko Purwanto, warga kampung Sukagalih, Kota Bandung, terpaksa mengontrak rumah karena rumah miliknya sendiri terkepung rumang milik tetangga.
Eko dan isterinya sama sekali tak bisa lagi menemukan jalan menuju ke rumahnya sendiri. Usaha Eko untuk melobi tetangganya agar membeli sebagian tanah miliknya pun tidak membuahkan hasil.
Hingga saat ini Eko hanya berharap kepada pemerintah Kota Bandung untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca berita selengkapnya: Eko Terpaksa Tinggalkan Rumah akibat Akses Jalan Tertutup Rumah Tetangga
Dua rumah toko yang terletak di Jalan Bulukunyi, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, dilalap api, Selasa (11/9/2018) subuh. Tragisnya, kebakaran tersebut merenggut nyawa seorang ibu dan dua anaknya yang terjebak di dalam ruko.
Korban satu keluarga yang terpanggang, yakni Rosmiati (40) dan dua putrinya, Ratih (19) dan Rafika (12).
Sementara suami Rosmiati, Abdul Rahim (40) dan putra bungsunya, Raka (2) berhasil selamat lantaran melompat dari lantai 2 ruko setinggi 5 meter.
Baca berita selengkapnya: Ibu dan 2 Putrinya Tewas dalam Kebakaran Ruko di Makassar
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan tidak akan ada lobi bentuk apapun bagi jajarannya agar mendapat jabatan.
"Tidak ada lobi jabatan melalui istri, anak atau keluarga saya," tegas Viktor dalam rapat paripurna istimewa DPRD NTT, di Kupang, Senin (10/9/2018). "Yang pilih Viktor atau tidak, itu tidak ada urusan. Suku yang sama dengan Viktor itu tidak ada urusan. Agamanya sama pun tidak ada urusan. Selama dia profesional berkomitmen untuk visi ini, maka kita akan pakai," tegas Viktor.
Baca berita selengkapnya: Gubernur NTT: Tidak Ada Istilah Lobi Jabatan melalui Istri Saya
Kuasa hukum Frantinus Nirigi (FN), Andel meminta menghadirkan barang bukti berupa pesawat Lion Air JT 687 dalam persidangan kasus candaan bom yang berlangsung di Pengadilan Negeri Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (10/9/2018).
Pesawat tersebut, menurut Andel, merupakan barang bukti tempat peristiwa kepanikan yang terjadi pada 28 Mei 2018 di Bandara Internasional Supadio Pontianak.
"Pesawat juga kita minta dihadirkan, tapi tak bisa dihadirkan. Padahal pesawat itu barang bukti lho," ujar Andel, Senin malam.
Peristiwa kepanikan tersebut bermula dari pengumuman yang disampaikan oleh pramugari Lion Air JT 687 yang menyebutkan adanya salah satu penumpang yang diduga membawa bahan peledak, sehingga para penumpang diminta turun dari pesawat.
Baca berita selengkapnya: Kasus Candaan Bom, Pengacara Minta Pesawat Dihadirkan di Persidangan
Sumber (KOMPAS.com: Yohanes Kurnia Irawan, Sigiranus Marutho Bere, Hendra Cipto, Budiyanto, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.