Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Terbaru Bus Masuk Jurang di Cikidang Sukabumi, "Sopir Tembak" hingga Tak Layak Jalan

Kompas.com - 10/09/2018, 17:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah mikrobus milik PO Indonesia Indah Wisata dengan nomor polisi B 7025 SAG terjun bebas ke jurang sedalam 30 meter di Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018).

Mikrobus yang mengangkut 39 karyawan PT Catur Putra Grup (CPG) Bogor itu diduga dikemudikan oleh seorang kernet berinisial MA. Sebanyak 21 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Berikut fakta-fakta terbaru terkait kecelakaan mikrobus di Cibadak-Pelabuhanratu:

 

1. PO Indonesia Indah Wisata tidak uji kelaikan kendaraan sejak 2016

Petugas Satlantas Polres Bogor dan Dishub Kabupaten Bogor memeriksa kelaikan kendaraan bus yang melintas di Tol Ciawi KM 45, Minggu (9/9/2018).KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Petugas Satlantas Polres Bogor dan Dishub Kabupaten Bogor memeriksa kelaikan kendaraan bus yang melintas di Tol Ciawi KM 45, Minggu (9/9/2018).

Kementerian Perhubungan menyatakan, minibus yang masuk jurang di tanjakan "letter S" di Kampung Bantarselang, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, tidak laik jalan.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, hal itu bukan tanpa dasar. Mikrobus dengan nomor polisi B 7025 SAG milik PO Indonesia Indah Wisata tidak melakukan KIR sejak 2016.

Baca juga: Polisi Gunakan Metode Kinematika Analisa Penyebab Kecelakaan Bus Maut Sukabumi

 

2. Sopir mikrobus adalah seorang kernet

Bus yang masuk jurang di Cikidang, Sukabumi, Jawa barat, Sabtu (8/9/2018). KOMPAS.com/BUDIYANTO Bus yang masuk jurang di Cikidang, Sukabumi, Jawa barat, Sabtu (8/9/2018).

Sopir mikrobus yang masuk jurang di tanjakan "letter S" itu diduga dikemudikan oleh MA yang merupakan seorang kernet.

Menurut keterangan polisi, sopir aslinya adalah Fahrudin alias Jahidi. Si sopir termasuk dalam 21 penumpang yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

"Saat memasuki simpang Cikidang, pengemudi berganti. Almrahum Jahidi memberikan tugasnya sebagai sopir kepada MA. Setelah mengemudikan dari simpang Cikidang, MA mengalami kecelakaan di Letter S," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi Minggu (9/9/2018).

Saat ini, MA sudah diamakan polisi untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Pasca kecelakaan Maut Sukabumi, Polisi Razia Bus di Tol Ciawi

 

3. Kronologi kecelakaan menurut MA

Seorang petugas melihat bangkai mini bus yang masuk jurang setelah dievakuasi di Tanjakan Letter S, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).KOMPAS.com/BUDIYANTO Seorang petugas melihat bangkai mini bus yang masuk jurang setelah dievakuasi di Tanjakan Letter S, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).

Saat memasuki simpang Cikidang, MA diminta Jahidi untuk menggantikannya sebagai sopir.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, sebelum terjadi kecelakaan, MA mengaku sempat mengalami kendala bagian rem. MA berusaha menghentikan bus secara paksa dengan menarik rem tangan lalu memindahkan gigi.

"Dia (MA) sudah sadar bus yang dikemudikannya akan tidak bisa dikendalikan dan berusaha menabrakkan mobil. Tapi ketika akan menepi, ada motor, dan dia enggak mau motor menjadi korban, sehingga dia mengambil jalan pintas yang fatal, hingga akhirnya masuk ke jurang," kata Nasriadi.

Sebanyak 21 orang meninggal dunia, termasuk Jahidi. Dari keterangan kepolisian, 14 meninggal di lokasi kejadian dan sisanya meninggal setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Baca juga: 3 Truk Tronton Kecelakaan di Sukabumi, Ruas Jalan Cibadak-Cikembar Tak Bisa Dilintasi

 

4. MA sempat berniat kabur

Evakuasi mini bus masuk jurang di Tanjakan Letter S, Bantarselang, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).KOMPAS.com/BUDIYANTO Evakuasi mini bus masuk jurang di Tanjakan Letter S, Bantarselang, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).

Setelah kecelakaan, MA panik dan berusaha lari dari lokasi kecelakaan dengan sejumlah luka. MA sempat menolak pertolongan warga yang saat itu hendak menuju lokasi kecelakaan di kebun pisang.

Namun, atas bantuan masyarakat, polisi mengamankan MA yang sempat menghilang.

"Alhamdulillah orang yang menolak ditolong warga itu akhirnya berhasil ditemukan hari ini (Minggu). Penemuan ini berkat kerjasama dengan masyarakat," kata Nasriadi.

Saat ini, MA masih dirawat di RSUD Pelabuhanratu dengan pengawasan ketat aparat kepolisian.

Baca Juga: Analisis Sementara, Bus Masuk Jurang di Sukabumi Tidak KIR sejak 2016

 

5. Polisi bentuk tim khusus untuk ungkap penyebab kecelakaan

Petugas bersama anggota keluarga memindahkan jenazah korban kecelakaan di Cikidang, Sukabumi, di Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018). Sebanyak 19 jenazah korban bus wisata yang masuk jurang di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat masing-masing.ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Petugas bersama anggota keluarga memindahkan jenazah korban kecelakaan di Cikidang, Sukabumi, di Rumah Duka Sinar Kasih, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018). Sebanyak 19 jenazah korban bus wisata yang masuk jurang di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat masing-masing.

Keterangan MA tersebut menjadi awal bagi polisi untuk mengungkap penyebab kecelakaan mikrobos di Letter S jalur Cikadang-Pelabuhanratu. Tim khusus pun dibentuk untuk penyelidikan.

Ada dua tim, yaitu Tim Road Accident Rescue yang bertugas mengevakuasi korban kecelakaan bis maut tersebut dan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) bertugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim TAA akan menggunakan metode kinematika dalam kasus di Cikadang.

"Dengan metode kinematika dan menganalisa suatu kejadian laka lantas untuk mendapatkan kebenaran dari suatu kejadian laka lantas," ungkapnya, Sabtu (8/9/2018).

Nantinya, hasil dari TAA tersebut akan dihadirkan dalam sebuah simulasi.

Baca juga: Fakta di Balik Kecelakaan Bus di Jalur "Tengkorak" Cikidang, Sukabumi

 

6. Kecelakaan lain di jalur Cibadak-Cikidang-Pelabuhanratu

Sejumlah warga berjaga-jaga di lokasi kejadian tiga truk tronton kecelakaan di Kampung Ciangsana, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018). KOMPAS.com/BUDIYANTO Sejumlah warga berjaga-jaga di lokasi kejadian tiga truk tronton kecelakaan di Kampung Ciangsana, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).

Sehari sebelumnya, kecelakaan mini bus juga terjadi di jalur Cibadak-Cikidang-Pelabuhanratu, tepatnya pada Jumat (7/9/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu, sebuah mikrobus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang mengangkut 18 guru SD dari Jakarta terperosok jurang kedalaman sekitar 50 meter di Tanjakan Cisarakan, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu.

Satu orang bernama Saepulbahri (37), guru SD yang beralamat di Kampung Kalideres, RT 08 RW 01 Kelurahan/Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, tewas dalam kecelakaan ini.

Setelah itu, pada Minggu (9/9/2018) sekitar pukul 00.00 WIB, tiga truk tronton mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Cibadak-Cikembar-Palabuhanratu, Kampung Ciangsana, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

Tidak ada korban jiwa ataupun luka, namun kemacetan panjang terjadi di jalur jalur tersebut. Dua tronton berdampingan menuju arah Cikembar dan satunya menuju ke arah Cibadak.

Baca Juga: Polda Jabar: 21 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sukabumi

 

Sumber: KOMPAS.com (Budiyanto/Agie Permadi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com