BANDUNG, KOMPAS.com — Fungsional Perekayasa Utama Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Rustam menyebut terowongan air yang menyebabkan tanah ambles di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, merupakan terowongan yang terbentuk secara alami.
"Terowongan ini proses geologi, menurut saya ini dibuat secara alami oleh gerusan air bertahun-tahun," ujarnya.
Meski berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat, Kata Rustam, terowongan tersebut merupakan lubang buatan.
Namun, apabila dilihat dari fungsi yang ada, Rustam melihat terowongan itu tidak memiliki konstruksi penyangga atau penguat di atasnya.
Baca juga: Penjelasan Ahli Geologi soal Tanah Ambles di Sukabumi
Jadi, kecil kemungkinan terowongan tersebut dibuat di zaman Belanda (penjajahan) karena, menurutnya, bangunan di zaman itu selalu dibalut dengan penyangga yang menguatkan konstruksi.
"Kalau buatan pasti ada konstruksinya, tapi ini tidak ada. Terowongan ini juga berada di tanah lunak. Jadi saya cenderung (menyimpulkan) terowongan ini proses geologi yang terbentuk secara alami," ujarnya.
Dikatakan, tanah ambles itu terjadi lantaran terowongan di bawah tanah basah tersebut tergerus oleh aliran Sungai Cigalunggung.
"Ini tanahnya lunak, lama-kelamaan rongga di bawah tergerus dan tidak bisa menahan tanah di atasnya sehingga ambles," ujarnya.
Baca juga: Tanah yang Ambles di Sukabumi Berkarakter Lapuk
Seperti diketahui, lokasi titik amblesan terletak di atas terowongan tanah yang dialiri air. Terowongan tersebut berukuran panjang kurang lebih 50 meter dengan tinggi mulut terowongan 3,2 meter, lebar 2,5 meter, melintas dari arah barat laut menuju tenggara, yaitu Sungai Cigalunggung.
Adapun kedalaman pada ujung barat laut yakni tempatnya masuk air sedalam 6 meter, sedang kedalaman pada ujung tenggara atau tempat keluarnya air kurang lebih 10 meter di bawah permukaan tanah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.