Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bus Masuk Jurang di Sukabumi yang Tewaskan 21 Orang

Kompas.com - 10/09/2018, 11:42 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com — Sebuah mikrobus kembali masuk ke jurang di Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018), sekitar pukul12.00 WIB. Akibat kecelakaan ini, 21 orang meninggal.

Mikrobus yang mengangkut 39 karyawan PT Catur Putra Group (CPG) Bogor termasuk sopir dan kernet itu mengalami kecelakaan tunggal di kompleks tanjakan leter S, Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

Di tempat kejadian perkara (TKP), mikrobus milik PO Indonesia Indah Wisata berplat nomor B 7025 SAG yang diduga dikemudikan kernet MA tersebut terjun bebas ke kebun pisang yang berlokasi di lerengan curam dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Dugaan sementara, kecelakaan disebabkan pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraan. Akibatnya, bus kecelakaan dan membuat 21 orang meninggal serta 18 lainnya luka berat.

Baca juga: Cerita Lengkap Kasus Bus Lemhannas Masuk Jurang di Sukabumi

Sebanyak 14 dari 21 orang yang meninggal, mengembuskan napas terakhirnya di TKP dan dalam perjalanan. Sementara lainnya meninggal saat penanganan medis. 

Semua korban dievakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu dan Puskemas Cikidang. Kemudian, korban dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak.

Kronologi

Rencananya, rombongan para pegawai diler sepeda motor dari Bogor ini akan melaksanakan pertemuan perusahaan di operator arung jeram Bravo di Cikidang.

Peserta pertemuan diangkut menggunakan lima unit bus. Satu unit di antaranya mengalami kecelakaan. 

"Semuanya ada lima bus (sebelumnya tertulis empat), empat bus sudah duluan," kata pengawal kendaraan dari Bravo, Dendi Kinong (45), kepada Kompas.com, di RSUD Palabuhanratu, Sabtu siang.

Dia mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan ini merupakan bus rombongan terakhir yang bergerak dari arah Cibadak menuju Cikidang.

Mikrobus tersebut dipandu oleh dirinya, tetapi dalam perjalanan disalip mikrobus tersebut.

"Pas belokan, bus masuk ke jurang sebelah kanan. Kedalaman sekitar 25 meter. Bus itu saya lihat seperti terbang dan langsung terjun ke bawah nyungsep," ujar Dendi.

Baca juga: Pengemudi Bus yang Masuk Jurang di Sukabumi Diduga Seorang Kernet

Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, tindakan pertama yang dilakukan yakni  mengevakuasi korban ke RSUD Palabuhanratu dan Puskesmas Cikidang.

"Semua korban sudah dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu dan ada dua yang dievakuasi ke Puskesmas Cikidang," kata Nasriadi kepada wartawan saat di TKP tanjakan leter S Cikidang, Sabtu (8/9/2018) petang.

Pihaknya, lanjut dia, akan menyelidiki perkara mikrobus masuk jurang ini untuk mengetahui penyebab kecelakaannya.

Dia mengungkapkan telah melaksanakan olah TKP bersama Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi. Pihaknya juga melibatkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jawa Barat.

"Olah TKP pertama dilakukan di jalan raya dan olah TKP untuk mengetahui kondisi kendaraan secara engineering termasuk rem, mesin juga kelengkapan surat kendaraan bermotor," ujar dia.

Dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu, dr Radithya Nugraha, mengatakan, hingga Sabtu petang pihaknya menerima 36 korban kecelakaan mikrobus.

Dari jumlah itu, 14 korban di antaranya langsung dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan 21 korban dalam kondisi luka ke IGD.

''Saat penanganan medis ada tujuh pasien yang meninggal dunia karena kondisinya kritis. Sementara 14 korban lainnya masih menjalani penanganan medis,'' kata Radithya kepada wartawan di rumah sakit, Sabtu sore.

Hingga Minggu (9/9/2018) dini hari, semua korban dirujuk ke RS PMI Bogor dan sejumlah rumah sakit lainnya di wilayah Bogor dan Jakarta atas permintaan pihak keluarga korban. Begitu juga dengan 21 jenazah sudah dibawa pihak keluarga.

Selain di RSUD Palabuhanratu, tiga korban kecelakaan bus masuk jurang di Cikidang tersebut dirawat di RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak.

Informasi terakhir, ketiga korban di RSUD Sekarwangi dirujuk ke Bogor.

Baca juga: Analisis Sementara, Bus Masuk Jurang di Sukabumi Tidak KIR sejak 2016

Hingga Sabtu malam, polisi masih menyelidiki laporan adanya seorang penumpang yang turun dari mikrobus dalam keadaan luka menuju perkampungan.

Saat akan ditolong, orang yang bersangkutan menolak untuk ditolong warga dan terus menghilang.

"Yang bersangkutan sudah diamankan. Ditemukan atas kerja sama masyarakat di Sungai Citarik dengan kondisinya keadaan luka pada anggota tubuhnya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada wartawan, Minggu (9/9/2018).

"Hasil interogasi mengaku bernama MA sebagai kernet dan pengemudi bus saat kecelakaan," pungkasnya. 

Sebelumnya, kecelakaan bus juga terjadi di Sukabumi, tepatnya pada Jumat (7/9/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu, sebuah mikrobus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang mengangkut 18 guru SD dari Jakarta terperosok jurang kedalaman sekitar 50 meter di Tanjakan Cisarakan, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu.

Kompas TV Dirjen Perhubungan Darat meninjau lokasi kecelakaan bus di Kampung Bantar Selang, Kecamatan Cikidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com