Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Nusantara, Dosen Pungli hingga Vespa Tank yang Mendunia

Kompas.com - 10/09/2018, 05:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita terpopuler pada akhir pekan lalu di Kompas.com masih diwarnai dengan kasus oknum dosen di Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) dan kecelakaan maut di Sukabumi yang menewaskan 21 orang.

Perkembangan terbaru dari kampus UNCP, dosen yang diduga melakukan pungli diberhentikan sementara.

Selain itu, kisah Yogi "Si Vespa Tank" menjadi cerita inspiratif yang terus diikuti oleh pembaca. 

Berikut 5 berita terpopuler pada hari Minggu (9/9/2018).

1. UNCP istirahatkan oknum dosen yang pungut Rp 2.000

Dalam rangka mempercepat proses penyelidikan, pihak kampus UNCP memutuskan untuk mengistirahatkan oknum dosen Fakultas Teknik Komputer (FTKOM) di Palopo.

“ Dosen yang bersangkutan diistirahatkan dulu sesuai kebijakan pihak Fakultas Teknik Komputer. Masa waktu istirahat akan ditentukan kemudian setelah komisi disiplin kampus UNCP mengeluarkan hasil,” kata Hasbi, Humas UNCP, Minggu (9/9/2018).

Seperti diketahui, oknum dosen tersebut diduga meminta uang kepada sejumlah mahasiswanya.

Baca berita selengkapnya: Kampus Istirahatkan Dosen yang Diduga Minta Rp 2.000 dan Viral di Medsos

2. Minibus "maut" tidak uji KIR sejak 2016

Seorang petugas melihat bangkai mini bus yang masuk jurang setelah dievakuasi di Tanjakan Letter S, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).KOMPAS.com/BUDIYANTO Seorang petugas melihat bangkai mini bus yang masuk jurang setelah dievakuasi di Tanjakan Letter S, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018).

Banyak fakta mengejutkan di balik kecelakaan maut yang menewaskan 21 orang di Tanjakan Letter S, Kampung Bantarselang, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat.

Salah satunya, pemilik minibus tidak melakukan uji kelayakan kendaraan atau KIR sejak 2016.

"Sudah sejak 2016 tidak melakukan uji berkala kendaraan," ungkap Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Kemenhub Budi Setiyadi kepada wartawan di sela peninjauan tempat kejadian perkara (TKP), Minggu (9/9/2018) siang.

Baca berita selengkapnya: Analisis Sementara, Bus Masuk Jurang di Sukabumi Tidak KIR sejak 2016

3. Orasi berbau politik warnai jalan sehat di Solo

Peserta jalan sehat umat Islam dan masyarakat Solo memadati kawasan Gladag di Solo, Jawa Tengah, Minggu (9/9/2018) pagi.KOMPAS.com/Labib Zamani Peserta jalan sehat umat Islam dan masyarakat Solo memadati kawasan Gladag di Solo, Jawa Tengah, Minggu (9/9/2018) pagi.

Acara Jalan Sehat umat Islam di Solo sempat dihebohkan dengan isu kedatangan Ahmad Dhani dan Neno Warisman.

Meskipun kedua aktivis gerakan ganti presiden 2019 tersebut tidak hadir, orasi berbau politik sempat muncul dari salah satu tokoh Mega Bintang Solo, Mudrick Sangidu.

"Hidup Prabowo. Mudah-mudahan beliau (Prabowo) menjadi Presiden RI," kata Mudrick. Pihak kepolisian sempat memperingatkan Mudrick untuk tidak melakukan orasi politik.

Baca berita selengkapnya: Orasi Politik Warnai Jalan Sehat Haornas di Solo

4. Gebrakan Gubernur NTT

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat turun dari jet pribadinya di Bandara El Tari Kupang, Kamis (6/9/2018)KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat turun dari jet pribadinya di Bandara El Tari Kupang, Kamis (6/9/2018)

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memerintahkan para aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi NTT untuk lebih banyak turun ke desa.

Menurut Viktor, semua aparatur negara harus melahirkan budaya baru dalam kerja. Salah satunya adalah dengan "melepas" formalitas dan lebih banyak kerja di desa-desa.

"Mulai hari ini para kepala dinas dan ASN provinsi harus menyesuaikan pakaian dan sepatu saat turun ke desa," ujar Viktor saat berada di Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Sabtu (8/9/2018).

Baca berita selengkapnya: Gubernur NTT: Mulai Hari Ini Kepala Dinas Harus Sesuaikan Pakaian Saat Turun Desa

5. Modifikasi vespa tank yang mendunia

Seorang pekerja membenahi mesin Vespa di bengkel modifikasi Yogi HermawanKompas.com/M.Agus Fauzul Hakim Seorang pekerja membenahi mesin Vespa di bengkel modifikasi Yogi Hermawan

Ramainya vespa modifikasi tidak lepas dari sang modifikator, Yogi Hermawan, pemuda usia 27 tahun asal Kediri, Jawa Timur.

Yogi termasuk orang pertama yang membuat vespa menjadi berpenampilan ekstrem bentuk mirip tank.

Kisah di balik kreativitasnya tersebut ternyata menjadi perhatian pembaca di Kompas.com. Modifikasinya tidak hanya asal berbeda dengan modifikasi vespa lainnya. 

Baca berita selengkapnya: Pemuda Jebolan SMP Ekspor Vespa Modifikasi Tank ke Eropa (2) 

Sumber (KOMPAS.com: Amran Amir, Budiyanto, M Agus Fauzul Hakim, Labib Zamani, Sigiranus Marutho Bere)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com